Hidayatullah.com–Pasukan Amerika Serikat (AS) kemarin menembak mati dua bekas tentera Iraq dan mencederai seorang lagi saat mereka melepaskan sebuah tembakan ke arah 300 pengunjukrasa di Baghdad.
Para pengunjukrasa yang terdiri dari bekas pasukan Iraq itu melancarkan protes di depan bekas istana presiden Saddam di tengah Baghdad yang kini menjadi markas pasukan penjajah AS.
Para pengunjukrasa itu melontar batu ke arah pasukan AS yang kemudian dibalas dengan tembakan senjata tajam ke arahnya.
Para mantan serdadu Iraq tersebut melakukan protes guna menuntut bayaran gaji yang tidak dibayarkan sejak pejabat agresor AS, di Iraq, Paul Bremer membubarkan angkatan bersenjata Iraq pada 23 Mei lalu.
Para pengunjukrasa itu adalah bekas tentara Iraq yang kebanyakan berusia di atas 60 tahun.
Para pengunjukrasa lari bertebaran di saat suara tembakan pasukan AS diarahkan kepadanya.
Rakyat Iraq kerap mengadakan unjukrasa di luar istana presiden sejak pasukan AS menawan ibu kota Iraq pada April lalu.
Pasukan AS telah menjalankan sejumlah 69 serbuan dalam sebuah operasi yang mereka sebut dengan Desert Scorpion.
Semenjak diberlakukan operasi itu, ratusan orang Iraq telah ditawan. Beberapa hari lalu, sejumlah koran Inggris menulis kejahatan pasukan Inggris saat menawan bekas tentara Saddam Hussein.
Seperti dilaporkan The Sun, pasukan penjajah Inggris, setidaknya telah melakukan pemaksaan seksual para tahanan militer dengan cara-cara yang kejam. (afp/cha)