Hidayatullah.com—Mahkamah Konstitusi Spanyol membatalkan larangan adu banteng di Catalonia dengan alasan tidak konstitusional.
Mahkamah mengatakan adu banteng adalah bagian dari warisan budaya Spanyol dan oleh karenanya keputusan apapun yang melarangnya hanya bisa dibuat oleh pemerintah pusat, lapor BBC Kamis (20/10/2016).
Para analis mengatakan peraturan hukum serupa di wilayah lain sekarang bisa jadi juga akan dibatalkan.
Catalonia melarang adu banteng pada 2010 dengan alasan tidak sesuai dengan tradisi daerah setempat.
Catalonia menjadi daerah di Spanyol kedua, setelah Canary Island, yang memberlakukan larangan adu banteng. Larangan yang sama saat ini masih diperdebatkan di Balearic Island dan beberapa pemerintah daerah lainnya di Spanyol.
Masalah larangan adu banteng itu dibawa ke pengadilan oleh Popular Party cabang Catalonia, partai politik beraliran kanan-tengah yang saat ini berkuasa di Spanyol.
Ketua PP setempat Alicia Sanchez-Camacho “menyambut baik” keputusan pengadilan itu. Lewat Twitter PP mengatakan akan terus mempertahanakan kebebasan dan adu banteng.
Namun keputusan Mahkamah Konstitusi itu dikritik keras oleh politisi dan aktivis separatis Catalonia, Gabriel Rufian. Di Twitter dia berkata, “Di negara Spanyol, adalah tidak konstitusional melarang penyiksaan publik dan pembunuhan seekor binatang.”
Kelompok pembela hak binatang Spanyol, Pacma, mengkritik putusan mahkamah itu dan mengatakan keputusan tersebut bermotif politik.
“Sekali lagi ketahuan mereka menggunakan binatang dalam perang politik,” kata juru bicara Pacma Ana Bayle.
“Mereka tidak tahu apa-apa soal binatang, dan mereka juga tidak peduli dengan mereka,” imbuhnya.
Larangan adu banteng di Catalonia diputuskan pada tahun 2010 dan baru berlaku efektif sejak Januari 2012. Sebagian menilai kebijakan itu sengaja dibuat untuk membedakan daerah itu dari daerah lain di Spanyol. Seperti diketahui rakyat Catalonia sedang berjuang memisahkan diri dari Kerajaan Spanyol.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sekitar 2.000 adu banteng digelar di seluruh penjuru Spanyol setiap tahunnya. Namun, jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan publik atas tradisi itu saat ini sudah melemah.
Pihak-pihak yang menentang adu banteng mengatakan pertunjukan itu biadab, sementara pendukungnya –termasuk Perdana Menteri Mariano Rajoy– berpendapat itu adalah tradisi bagian dari sejarah Spanyol.
Bulan lalu, ribuan orang turun ke jalan di ibukota Madrid guna menuntut agar adu banteng dihentikan.
Bulan Juli, seorang matador mati konyol setelah ditanduk seekor banteng di kota Teruel bagian timur Spanyol.*