Hidayatullah.com–Dalam rangkaian kunjungannya ke Gubernur dan Walikota di wilayah kerja KJRI Jeddah, Konjen RI, M. Hery Saripudin, Selasa (6/12) melakukan kunjungan kehormatan ke Gubernur Mekkah, Pangeran Khaled Al Faisal dan Wali Kota Jeddah, Pangeran Misy’al bin Majid bin Abdulaziz Al Saud.
Selain untuk memperkenalkan diri sebagai Kepala Perwakilan RI yang baru di Jeddah, Konjen Hery memanfaatkan kesempatan tersebut untuk membahas sejumlah isu yang menyangkut kepentingan bersama di berbagai bidang, antara lain perlindungan WNI, ekonomi, pendidikan dan penyelenggaraan ibadah haji.
alam kesempatan tersebut Gubernur menyampaian harapannya agar Konjen RI berhasil dalam mengemban tugasnya sebagai Kepala Perwakilan RI di Jeddah, Arab Saudi.
“Dalam pertemuan itu dibahas beberapa isu penting yaitu persiapan pelaksanaan ibadah haji, permasalahan WNI yang terkena kasus hukum dan penjajakan kerja sama pendidikan, ” kata Konjen RI yang mulai bertugas di Jeddah, Arab Saudi, sejak awal Oktober silam.
Dalam kesempatan tersebut, Konjen RI juga menyinggung kemungkinan kerja sama sister city atau kota kembar antara berbagai kota yang berada di Wilayah Kerja KJRI Jeddah seperti Jeddah dan Mekkah dengan kota-kota yang ada di Indonesia.
Di akhir pertemuan, Konjen RI menyampaikan selamat kepada Gubernur Mekkah atas kesuksesan pelaksanaan ibadah haji tahun 1437H yang lalu dan mengapresiasi perhatian Gubernur kepada seluruh WNI yang berdomisili di wilayah Mekkah.
Sebelumnya, Konjen Hery juga telah melakukan kunjungan kehormatan ke Wakil Gubernur Mekkah Urusan Hak Asasi Manusia Pangeran Faisal bin Mohammad bin Saad bin Abdurrahman, Wali Kota Taif Fahad bin Abdulaziz bin Muammar, dan Gubernur Provinsi Tabuk Pangeran Fahad bin Sultan Al Saud.
Di sela-sela kunjungan ke Tabuk Senin (05/12/2016), Konjen RI Jeddah menyempatkan diri melakukan pertemuan dan dialog dengan masyarakat Indonesia di sana sekaligus mendengarkan berbagai keluhan mereka.
Konjen juga berkesempatan mengunjungi Fahad Bin Sultan University, salah satu universitas swasta yang pengajarannya menggunakan pengantar bahasa Inggris penuh dan berada di bawah supervisi langsung Pangeran Fahad Bin Sultan, Gubernur Tabuk.*