Hidayatullah.com—Pesawat membawa 35 diplomat Rusia yang diusir pemerintahan Amerika Serikat (AS) sehubungan tuduhan intervensi negara itu dalam Pemilihan Presiden AS telah tiba di Moskow.
Pesaway Il-96 membawa diplomat dan anggota keluarga mereka mendarat di Bandara Vnukovo Moskow pada jam 2.05 pagi waktu setempat setelah berangkat dari Washington kemarin, demikian lapor televisi Rusia dikutip AFP.
Liputan televisi menunjukkan diplomat dan keluarga mereka mengumpulkan bagasi di landasan dalam hujan sebelum menuju ke dalam terminal.
Intelijen AS mengklaim Kremlin telah mengarahkan timnya membobol dan menyiarkan email staf kampanye Partai Demokrat dan calonnya, Hillary Clinton dalam upaya memberikan kemenangan kepada calon Partai Republik, Donald Trump. Moskow berulang kali membantah tuduhan itu.
Hari Jumat 30 Desember 2016, Obama memutuskan memberi sanksi terhadap Rusia setelah sebelumnya menelefon Presiden Terpilih Donald Trump. Obama terlebih dahulu mendiskusikan sanksi yang akan diberikan kepada Rusia terkait keterlibatan negara Putin tersebut dalam mengintervensi pemilu AS.
Tim pemerintah transisi mendukung putusan Obama karena apa yang dilakukan Rusia merupakan ancaman terhadap keamanan nasional.
Pengusiran diplomat yang digambarkan sebagai agen intelijen berbasis di Kedutaan Rusia di Washington dan Konsulat Rusia di San Francisco, adalah bagian paket pembatasan diarahkan Presiden Barack Obama hari Kamis lalu dalam minggu terakhir pemerintahannya.
Obama juga memerintahkan penutupan dua misi Rusia di New York dan Maryland yang dikatakan Amerika digunakan untuk tujuan terkait intelijen.
Sebagaimana diumumkan oleh Departemen Luar Negeri Amerika, 35 diplomat Rusia yang bekerja di Kedutaan Besar di Washington DC dan Konsulat Jenderal di San Francisco dinyatakan sebagai “persona non grata” atau orang-orang yang tidak diinginkan.
Mereka bersama keluarga mereka diberi waktu 72 jam untuk meninggalkan wilayah Amerika Serikat.
Pengusiran 35 diplomat Rusia sebagai balasan atas tindakan menakut-nakuti terhadap para pejabat Amerika di Moskwa dan operasi maya dalam pemilihan presiden Amerika.
Aksi saling usir diplomat AS-Rusia sebagaimana yang dilakukan pemerintah Barack Obama dan Vladimir Putin tersebut bukan hal yang pertama kali terjadi dalam hubungan kedua negara. Pada 2001 saat AS dipimpin George Bush, pengusiran diplomat Rusia juga pernah dilakukan.
Saat itu, Bush kesal dengan aksi mata-mata yang dilakukan para diplomat Rusia yang membuatnya memerintahkan pengusiran terhadap 50 diplomat Moskow di Washington. Rusia yang tak terima diplomatnya di-personanongrata-kan langsung membalas aksi Bush dengan mengusir 50 diplomat AS dari Kremlin.*