Hidayatullah.com– Gedung Putih hari Senin (23/01/2017) menyatakan Presiden Amerika Donald Trum belum mengambil keputusan untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem (Al-Quds) sebagaimana janjinya saat kampanye.
Juru Bicara Gedung Putih, Sean Spicer mengatakan kepada pers, tidak ada keputusan soal itu. Pernyataan ini diungkap Spicer setelah menggelar rapat tertutup pada tahap dini tentang pemindahan kedubesnya ke Al-Quds.
Sementara itu, kepala daerah Zionis di Al-Quds, Beir Barokat melakukan pembicaraan dengan sejumlah pejabat Amerika terkait rencana pemindahan kedubes AS dari Tel Aviv ke Al-Quds dan ini benar-benar serius, ungkapnya.
Sementara Hamas memperingatkan Amerika Serikat (AS) jika memindahkan kedutaan besarnya ke Al-Quds. Jika itu dilakukan, maka Amerika meresmikan fase baru konflik Palestina dengan Israel penjajah dan akan menciptakan realita baru dimana Amerika ikut bertanggungjawab.
Dalam salinan keterangan persnya yang diterima PIC Hamas menyatakan menolak keras pemindahan kedubes AS ke Al-Quds karena berpihak penuh kepada Israel. Jika itu dilakukan, Amerika akan kehilangan peran politiknya sebagai mediator dalam konflik Palestina – Israel dengan kata lain Amerika tak lagi netral dalam menjadi mediator.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Jika benar dilakukan Amerika, bangsa Palestina diminta mengobarkan Intifadhah Al-Quds dan perlawanan sebagai strategi menghadapi Israel,” tulis Hamas.
Hamas juga meminta dunia Arab dan dunia Islam bersatu dalam persoalan sentral ini dan segera mencegah tindakan Amerika ini serta mendukung dan memperjuangan Al-Quds di forum-forum intrnasional serta mendukung bangsa Palestina dan perjuangan perlawnaannya.*