Hidayatullah.com—Aparat keamanan Somalia menembak mati Abbas Abdullahi Sheikh Siraji, menteri termuda di negara Afrika itu, setelah mengiranya sebagai militan Islam.
Abbas ditembak mati di dalam kendaraannya di dekat istana kepresidenan di ibukota Mogadishu Rabu malam (3/5/2017), setelah aparat menyangka menteri berusia 31 tahun itu sebagai militan Islam, kata para pejabat Somalia seperti dilansir BBC.
Abbas, yang menjabat menteri pekerjaan umum dan rekonstruksi, ditembak oleh para pengawal dari Nur Jimela Farah, kepala Kantor Auditor Somalia.
Sepertinya petugas pengawal Farah menduga Abbas, yang menyetir kendaraannya sendiri di belakang kendaraan pengawalnya, sebagai seorang militan yang akan menyerang pejabat pemerintah.
Jarang sekali seorang menteri di Somalia mengemudikan mobilnya sendiri, sebab banyak pejabat pemerintah, orang kaya dan orang asing yang mengemudikan kendaraan di Mogadishu menjadi target serangan kelompok bersenjata Al-Shabab.
Mohamed Hassan, seorang pejabat senior keamanan Somalia, kepada kantor berita Jerman mengatakan bahwa para pengawal Abbas juga keliru mengira Farah, yang menumpang sebuah kendaraan anti peluru, sebagai ancaman. Akhirnya, terjadilah baku tembak antar kelompok pengawal kedua pejabat tinggi Somalia itu.
Menurut Hassan, beberapa pengawal Abbas terluka dalam insiden tersebut. Sementara seorang menteri lain yang berada di dalam mobil bersama Abbas selamat. Farah sendiri selamat dalam kejadian itu tanpa terluka, lapor Aljazeera.
“Apa yang terjadi adalah baku tembak yang melibatkan prajurit yang saling curiga, dan akibatnya sangat buruk, seorang saudara kita terbunuh,” kata Farah menanggapi kejadian malang tersebut.
Abbas Siraji, seorang bekas pekerja kemanusiaan, dilahirkan di Somalia tetapi dibesarkan di kamp pengungsian Dadaab di Kenya. Dia terpilih sebagai anggota parlemen tahun 2016 dan pada Februari 2017 diangkat menjadi menteri. Kisah hidupnya dipandang sebagai inspirasi banyak orang di negara yang puluhan tahun mengalami konflik dan kelaparan itu.
Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed alias Farmajo, menyingkat kunjungannya ke Ethiopia menyusul kabar buruk perihal Abbas Siraji. Saat pemakaman, Farmajo menyebut peristiwa itu sebagai “tragedi.”
Lewat Twitter, Farmajo mengatakan bahwa dia akan memastikan para pelakunya mempertanggungjawabkan kejadian tersebut.
Dia juga menyebut Abbas Siraji sebagai “orang muda yang cerdas dan patriotik.”*