Hidayatullah.com—Mantan petenis nomor 1 dunia Boris Becker dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan Tinggi London. Petenis asal Jerman yang pernah meraup puluhan juta dolar selama karir profesionalnya itu tidak sanggup melunasi tunggakan utangnya.
Dilansir Deutsche Welle, dalam persidangan hari Rabu (21/6/2017), seorang pengacara yang mewakili Boris Becker meminta agar Pengadilan Kepailitan memberikan kliennya “kesempatan terakhir” untuk membayar utangnya.
Bank Swasta Arbuthnot Latham & Co mengajukan kepailitan, karena Becker hingga sekarang tidak bisa melunasi utangnya yang “berjumlah cukup besar,” yang diperolehnya pada tahun 2015.
Menyusul persidangan hari Rabu itu, lewat Twitter, Becker membantah sebagian apa yang dipaparkan dalam persidangan. Dia mengatakan akan menggugat keputusan itu segera.
“Terkejut dan kecewa sebab Arbuthnot Latham menempuh cara ini terhadap saya,” kata Becker. “Kasus ini berkaitan dengan satu pinjaman yang diperselisihkan yang mana akan saya bayar dalam kurun waktu satu bulan! Sangat mengecewakan sebab permintaan saya agar persidangan hari ini ditunda ditolak,” imbuhnya.
Kendati demikian, Becker mengaku akan lebih memusatkan perhatian pada tugasnya, khususnya dalam membawakan acara liputan pertandingan Wimbledon untuk BBC dan beberapa lembaga penyiaran lain.
Hakim perdata Christine Derrett mengatakan “dengan sangat menyesal” dirinya menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti yang kuat Boris Becker akan dapat segera melunasi utangnya. Dia juga menolak permintaan dari pihak Boris Becker agar menunda persidangan itu 28 hari, dan mengumumkan kepailitan bekas jawara tenis pria itu.
“Orang mendapatkan kesan bahwa laki-laki ini mengubur kepalanya dalam pasir,” kata hakim wanita itu mengenai Becker yang terlilit utang tetapi terkesan lari dari masalah.
Pengacara Becker, John Briggs, berdalih membela kliennya dengan mengatakan bahwa Becker akan bisa melunasi utangnya dalam waktu dekat lewat cara mengagunkan ulang propertinya yang terletak di Mallorca, Spanyol. Briggs mengatakan, kesepakatan itu, yang diharapkan akan disetujui oleh sebuah bank di Spanyol dalam waktu sebulan, akan menghasilkan dana 6 juta euro atau sekitar 6,7 juta dolar AS.
Becker, yang dilahirkan di Jerman dan sekarang bermukim di London, memulai karir tenis profesional pada tahun 1984. Menurut data di website asosiasi petenis profesional ATP, per 19 Juni 2017, Boris Becker berhasil meraih gelar juara sebanyak 49 untuk permainan tunggal dan 15 gelar dalam permainan ganda. Total uang hadiah yang dikumpulkannya cukup fantastis, $25.080.956 (sekitar 333,94 miliar rupiah). Uang itu tidak termasuk hadiah-hadiah sponsorship yang adakalanya lebih tinggi dari hadiah yang diperolehnya dari lapangan tenis. Beberapa tahun belakangan Boris Becker, kelahiran Leimen tahun 1967, bekerja sebagai pelatih bintang tenis pria Novak Djokovic, serta sebagai komentator pertandingan-pertandingan besar tenis kelas internasional.
Dalam persidangan itu, Briggs mengatakan “citra” Becker akan tercoreng dengan status pailit yang disandangnya. Dia membela kliennya dengan dalih bahwa dalam urusan keuangan Boris Becker “tidak canggih.”
Menanggapi pembelaan itu, pihak pengadilan berkata, “Kalau demikian jauh-jauh hari dia seharusnya sudah memikirkan masalah itu.”*