Hidayatullah.com—Pelaku usaha pariwisata di Turki bersiap menajdi tuan rumah bagi 1 juta pelancong asal China di tahun 2018, yang telah dinyatakan sebagai “Tahun Pariwasata Turki” di China dalam proyek “One Belt One Work”.
Fuat Koroglu pinpinan Wanda Real Beijing, perusahaan milik Wanda Group asal China, kepada kantor berita Anadolu Kamis (10/8/2017) mengatakan bahwa deklarasi China tahun 2018 sebagai tahun kunjungan wisata ke Turki akan menciptakan kesempatan besar untuk sektor pariwisata.
Akan tetapi, “Sayangnya Turki memiliki masalah utama, yaitu kebijakan marketing yang salah,” kata Koroglu. Turki harus segera memperbaiki kerja kehumasan dan pemasarannya, lalu digaungkan lewat stasiun televisi China, imbuhnya.
“Orang China kebanyakan mengunjungi Korea Selatan, Jepang, Thailand, Prancis, Italia, Swiss, Amerika Serikat, Singapura dan Maladewa. Sebagian dari negara-negara itu adalah pesaing terberat Turki dalam pariwisata. Riset terperinci harus dilakukan guna memahami mengapa orang China kebanyakan lebih memilih untuk mengunjungi negara-negara itu,” papar Koroglu.
Untuk menarik turis asal China, Turki perlu meragamkam atraksi wisatanya, sebab mereka kebanyakan tidak menyukai berjemur di pantai atau berenang, kata Koroglu.
Murat Sen, ketua Denizli Touristic Hoteliers Association, mengatakan jumlah turis China terus bertambah sejak 2011. Sekitar 98.000 wisatawan China mengunjungi Turki tahun 2011, angka itu naik menjadi 313.000. Namun, jumlah kunjungan sempat turun karena gangguan keamanan tahun 2016.
Dalam lima bulan pertama tahun ini, sekitar 81.000 wisatawan China mengunjungi Turki.
Menurut Sen, 95 persen turis China yang melancong ke Turki mengunjungi Pamukkale, daerah di Provinsi Denizli yang terkenal dengan batu-batu alamnya. Daerah lain yang populer di kalangan turis China adalah Istanbul dan Cappadocia.
“Tujuan kami adalah menerima hampir 300.000 pelancong China tahun ini, tapi itu tidak cukup. Hampir 180 juta orang China bepergian ke luar negeri setiap tahun dan membelanjakan total $250 miliar,” kata Sen, seraya menegaskan bahwa jumlah turis China yang mengunjungi Turki jumlahnya kecil dibandingkan Eropa.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Turki harus mengikuti pameran pariwisata di China, mempromosikan tujuan-tujuan wisata Turki di negeri tirai bambu itu. Jika promosi dilakukan secara gencar, Murat Sen yakin lebih dari 1 juta turis China akan bisa didatangkan.
Zeng We, CEO dari Haisia Tourism and Travel Agency, juga mengatakan Turki perlu untuk melancarkan promosi komprehensif di China, termasuk menggencarkan iklan di seluruh stasiun TV.*