Hidayatullah.com–Sekretariat Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Dr Yousef al-Othaimeen mengecam keras sebuah serangan kekerasan di dekat Istana Al Salam di Jeddah yang menyebabkan dua petugas keamanan tewas dan beberapa lainnya terluka dalam sebuah insiden yang terjadi hari Ahad, 8 Oktober 2017
Sekretaris Jenderal OKI, Dr Yousef Al-Othaimeen mengucapkan takziah dalam satu pernyataan di situs resminya, kepada keluarga dan pahlawan-pahlawan yang tewas. Dia berharap agar mereka yang terluka akan segera pulih.
“Dia menegaskan kalau OKI berdiri teguh dalam semangat solidaritas dengan Kerajaan Arab Saudi dalam memerangi terorisme bertujuan untuk menggugat stabilitas, dan menyuarakan dukungan untuk semua tindakan yang diambil oleh pemerintah untuk mematahkan komplotan kelompok dan organisasi teroris, mempertahankan keamanan negara dan menjaga kesejahteraan rakyatnya, ” ujar Yousef al-Othaimeen dikutip Bernama.
Baca: Arab Saudi Sukses Cegat Rudal Pemberontak Syiah al Houthi
Menurut laporan Reuters, dalam insiden yang terjadi pukul 3.15 petang itu, para penjaga keamanan membalas tembakan seorang pria yang tiba-tiba melepaskan tembakan segera ia keluar dari mobilnya di pintu gerbang sebelah barat istana kerajaan.
Serangan dimulai di sebuah pos pemeriksaan di dekat gerbang barat Istana Al-Salam atau Peace Palace di Jeddah. Istana itu merupakan tempat keluarga kerajaan melakukan bisnis resmi selama musim panas.
Raja Saudi Salman berada di Rusia saat serangan terjadi. Dia dan rombongannya melakukan kunjungan bersejarah empat hari ke Rusia.
Laporan itu yang mengutip pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyebut bahwa penyerang dikenal sebagai Mansour al-Amri, seorang warga Arab Saudi berusia 28 tahun yang bersenjatakan Kalashnikov dan bom bensin tewas dalam insiden itu.
Baca: Sebuah E-mail Bocoran, Dugaan Saudi Berencana Serang Qatar
Pelaku menembak mati dua penjaga istana saat mencoba masuk melalui gerbang istana. Tiga penjaga lainnya terluka akibat serangan pria bersenjata tersebut. Serangan digagalkan oleh pasukan kerajaan dengan menembak mati pelaku serangan.
Dr Yousef juga memuji efisiensi para penjaga keamanan Arab Saudi yang mematahkan serangan itu dengan menyatakan bahwa mereka yang merencanakan dan melancarkan serangan tersebut melaksanakan rencana putus asa untuk menggugat keamanan negara tersebut.*