Hidayatullah.com—Kamp pengungsi di Pulau Chios, Yunani, yang merupakan bekas pabrik aluminium, mampu menampung 800 orang. Namun, sekarang tempat itu disesaki oleh lebih dari 2.300 orang dewasa dan anak-anak.
Pengungsi di tempat itu bisa mendapatkan makanan, air dan perawatan kesehatan, tetapi tempat untuk berteduh hanyalah berupa tenda atau kontainer dan jumlahnya sangat minim. Itu artinya kebanyakan pengungsi terpapar dingin dan hujan. Abdul majid Hussain asal Suriah bahkan tidak memiliki tenda. Pria berusia 28 tahun itu memiliki dua bayi dan seorang istri yang sedang hamil. Dia hanya meminta agar diberikan tenda untuk sekedar berteduh.
“Dingin udaranya. Sekarang musim dingin. Kami perlu tempat untuk anak-anak. Kami tidak peduli dengan diri kami sendiri, tapi saya punya anak dan istri saya hamil. Kami tidak bisa berteduh jika hujan,” kata bapak muda itu seperti dilansir Euronews Jumat (17/11/2017).
Sementara makanan, air dan obat-obatan bisa didapat secara gratis di kamp tersebut, sebagian orang mengeluh sebab mereka harus membayar tenda yang dipakainya. Kasim, asal Iraq, mengatakan dia membayar 45 euro untuk membeli sebuah tenda yang dipakai oleh keluarganya. Mereka juga menampung satu keluarga beranggotakan 4 orang, yang tidak memiliki uang untuk membeli tenda sendiri.
Sebagian lain mengeluh perihal lambannya prosedur aplikasi suaka dan urusan kesehatan.
“kami hanya menunggu, menunggu, menunggu, dan menunggu. Kenapa begitu? Putra saya sakit dan kami perlu segera pergi ke rumah sakit besar,” kata Mahmod Akla, 29, asal Iraq.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Reporter Euronews dari Yunani melaporkan, setiap bulan sekitar 200 pengungsi dan migran dipindahkan dari Chios ke Athena. Namun, kemudian lebih banyak lagi orang tiba dari Turki (setiap bulan). Kamp di Chios tersebut tidak lagi dapat menampung orang lebih banyak. Itu kenapa para pengungsi mendirikan sendiri tenda-tenda di sekitarnya.*