Hidayatullah.com–Garda Revolusi Iran siap untuk membantu membangun kembali Suriah dan menjalankan “gencatan senjata” permanen di sana. Demikian pernyataan Kepala Komandan Muhammad Ali Jafari seperti disiarkan TV pemerintah Iran pada hari Kamis. Demikian rilis Reuters sebagaimana dikutip Arab News, Kamis (23/11/2017).
Jafari menambahkan bahwa pelucutan senjata Hizbullah Libanon adalah keluar dari topik.
Televisi pemerintah Iran mengutip pernyataan Jafari: “Hizbullah harus bersenjata untuk memerangi musuh bangsa Libanon, yakni Israel. Tentu saja, mereka harus memiliki senjata yang terbaik untuk melindungi keamanan Libanon. Masalah ini adalah hal yang tak dapat diperundingkan.”
Baca: Jenderal Garda Revolusi Iran Tewas dalam Pertempuran di Mosul
Dia mengatakan: “Iran hanya memberikan bantuan konsultasi dan spiritual kepada Yaman … dan bantuan ini akan berjalan terus.”
Jafari memuji keberhasilan sekutu-sekutu Iran di seluruh wilayah ini, dia juga mengelu-elukan “front perlawanan” mulai dari Teheran hingga Beirut.
“Kami langsung mengatasi arogansi global dan Israel, bukannya utusan-utusan mereka …,” katanya. Term arogansi global mengacu pada AS.
“Garda Revolusi Iran siap untuk memainkan peran aktif dalam menjalankan gencatan senjata permanen di Suriah … dan dalam membangun kembali negara itu,” kata Jafari.
“Dalam pertemuan dengan pemerintah (Iran) telah disetujui bahwa Garda Revolusi Iran berada di posisi yang lebih baik untuk membantu membangun kembali Suriah … pembicaraan pendahuluan telah diadakan dengan pemerintah Suriah guna mengatasi masalah ini,” kata Jafari.
Baca: Komandan Hizbullah Tewas, Tandai 40 Tentara Tewas sejak 1 November
Jafari mengemukakan kembali pendirian Iran atas produksi rudal balistik yang diperdebatkan, dia juga mengatakan bahwa program rudal Iran untuk tujuan defensif, dan tidak ada negosiasi.
Program tersebut bukan bagian dari kesepakatan nuklir 2015 dengan negara-negara besar Barat di mana Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya sebagai ganti dari pencabutan beberapa sanksi.
“Iran tidak akan berunding dalam masalah program defensifnya… tidak akan ada pembicaraan tentang hal itu,” katanya.
“(Presiden Prancis Emmanuel) Makron mengeluarkan pernyataan terkait produksi rudal kami karena ia masih muda dan tidak berpengalaman.”
Makron mengatakan awal bulan ini bahwa Teheran harus mengurangi sifat agresifnya di wilayah ini dan harus menjelaskan program rudal balistiknya.* */Abdullah Mustofa