Hidayatullah.com–Wakil Grand Syaikh al Azhar, Syeikh Abbas Syuman, dalam khutbahnya pada hari Jumat di Masjid Al Azhar, Kairo, mengutuk keras keputusan Presiden AS Donald Trump menjadikan Baitul Baqdis (Al-Quds) sebagai Ibu Kota Zionis Israel.
“Jadilah (keputusan) hari kemarin seperti kejadian 2 November 1917, yaitu perjanjian Balfour. Yang menetapkan pemberian tanah Palestina kepada Zionis Yahudi oleh Inggris. Keduanya (keputusan Trump dan perjanjian Balfour) merupakan pemberian sesuatu yang tak dimiliki kepada orang yang tak berhak!” demikian khutbah Syeikh Abbas Syuman di Masjid Al-Azhar Jumat, (8/12/2017), kemarin.
Baca: Syeikh Azhar Instruksikan Khutbah Jumat di Mesir Angkat Tema Baitul Maqdis
“Amerika dan negara-negara lain tidak akan bisa mengubah sedikitpun sejarah dari al-Quds dan Masjid al-Aqsha meskipun seluruh kedutaan asing dipindahkan (ke Baitul Maqdis), meskipun seluruh dunia mengakui (Baitul Maqdis sebagai Ibu Kota Israel). Karena faktanya bahwa (identitas) al-Quds adalah kota Arab, kota Islam, ibu kota abadi milik Negeri Palestina yang terdiri dari masyarakat Muslim dan Kristen. Tidak ada hak bagi Yahudi di dalamnya!”
“Sungguh al-Quds adalah Kota Arab dan Islam sepanjang sejarah. Seperti itulah ia dahulu, seperti itulah ia sekarang, dan akan tetap begitu sampai dunia ini berakhir!”
Baca: Syeikh Al Azhar Tolak Kunjungan Wapres AS, Sebelum Cabut Pernyataan Mengenai Al Quds
Pasca pengumuman Donald Trump, Grand Syaikh Al Azhar, Syeikh Dr Ahmad Thayyib menyerukan agar khutbah Jumat di masjid-masjid besar Mesir mengangkat isu Baitul Maqdis sebagai Kota Abadi Umat Islam.
Menteri Agama dan Urusan Wakaf Mesir, Dr Mohamad Mokhtar Gomaa (Mukhtar Jum’ah) juga ikut menyampaikan khotbah Jumat dari Masjid Imam Hussein mengangkat isu identitas Arab dan Islam.*/ Elhaq (Mesir)