Hidayatullah.com—Kejaksaan di kota Sarajevo, Bosnia, hari Jumat (29/12/2017) mengatakan bahwa 11 bekas anggota tentara Bosnia telah didakwa terkait serangan tahun 1992 atas desa Cemerno yang dihuni orang Serbia yang menewaskan 30 orang.
Enam orang dari mereka telah ditangkap pekan lalu di dekat Sarajevo, ibukota Bosnia, lapor Deutsche Welle.
Para korban serangan di Cemerno, sebuah desa di pegunungan sebelah tenggara Sarajevo, berusia antara 18 dan 80 tahun. Sepuluh dari mereka adalah wanita, menurut pernyataan jaksa penuntut pekan lalu.
Kelompok pertama, terdiri dari 14 mantan perwira dan prajurit tentara Bosnia, sudah ditahan pada awal Desember ini dengan tuduhan pembunuhan, penyiksaan dan persekusi atas orang-orang Serbia di Bosnia yang tinggal di sekitar Konjic, di bagian selatan.
Salah seorang dari kelompok pertama yang ditahan adalah atase militer Kedutaan Bosnia di Belanda.
Peperangan di bekas negara Yugoslavia tahun 1992-1995 merenggut nyawa lebih dari 100.000 orang dan menyebabkan lebih dari 2 juta orang terpaksa meninggalkan rumah dan kampung halaman mereka.
Perang itu terjadi ketika pasukan Serbia di Bosnia –menyusul pemungutan suara oleh Muslim-Kroasia yang ingin merdeka dari Yugoslavia– berusaha memaksakan berdirinya negara Serbia untuk orang-orang Serbia di bekas Yugoslavia dengan mengklaim sebagian besar wilayah bekas negara komunis itu. Akibatnya, perang dengan latar belakang sentimen etnis dan agama itu tidak dapat dielakkan.*