Hidayatullah.com–Partai-partai politik Jerman kehilangan jumlah donasi yang signifikan dari perusahaan-perusahaan besar di negara itu, demikian diungkap dalam data parlemen terbaru.
Total donasi korporat turun dari €3,1 juta menjadi €1,2 juta pada 2019, demikian menurut angka yang dipublikasikan Bundestag hari Senin (30/12/2019).
Partainya Kanselir Angela Merkel Uni Kristen Demokrat (CDU), beserta partai kembarannya di negara bagian Bavaria Uni Kristen Sosial (CSU), yang sejak lama merupakan penerima donasi terbesar dari korporasi, terdampak paling parah.
CDU pada 2018 menerima kucuran dana sekitar satu juta euro, tetapi di tahun 2019 hanya €335.000. Sementara CSU tahun 2019 hanya menerima €95.000, padahal di tahun sebelumnya menerima €625.000.
Partai Sosial Demokrat (SPD), anggota koalisi pemerintah, juga menderita hal serupa. Mereka menerima €156.600 dana korporasi pada tahun 2019, berbeda jauh dari tahun sebelumnya yang mencapai €390.000.
Data tersebut juga menunjukkan, perusahaan raksasa yang biasanya mengguyurkan dana besar ke partai-partai arus utama tampak berhenti seketika. Daimler, contohnya, pada 2018 mengguyurkan €100.000 masing-masing kepada CDU dan CSU, tetapi pada tahun 2019 tidak sama sekali.
Südwestmetal, asosiasi perusahaan metal dan elektronik di negara bagian Baden-Württemberg, tidak memberikan donasi sama sekali tahun 2019, meskipun mereka “menyawer” lebih dari 1 juta euro kepada CDU, CSU, SPD, pro-bisnis Demokrat Bebas, serta Partai Hijau di tahun 2018.
Keenganan korporasi untuk memberikan donasi besar ke partai politik trennya tampak dalam beberapa tahun terakhir. Perusahaan yang tercatat di pasar saham DAX cenderung membiayai konferensi partai, yang artinya mereka tidak wajib mengungkap berapa dana yang dikeluarkan.
Sampai saat ini sistem donasi partai politik di Jerman relatif tidak transparan. Donasi sampai jumlah €50.000 tidak perlu diungkap ke publik sama sekali, dan menurut investigasi Deutsche Welle dari tahun 2017, banyak perusahaan secara sistematis menyebarkan donasinya dalam jumlah kecil sepanjang tahun untuk menghindari keharusan mengungkapkan ke publik.
Seruan reformasi sistem donasi
Kelompok-kelompok kampanye seperti LobbyControl sejak lama menuntut undang-undang baru agar peraturan donasi parpol di Jerman sejalan dengan negara-negara Barat lain.
Sementara partai-partai harus segera melaporkan semua donasi yang bernilai lebih dari €50.000 ke majelis rendah parlemen Jerman atau Bundestag, yang akan mempublikasikannya lewat websitenya, donasi individual manapun yang jumlahnya antara €10.000 dan €50.000 tidak diungkap sampai 18 bulan kemudian ketika pembukuan masing-masing partai dipublikasikan. Sedangkan untuk donasi di bawah €10.000, parpol tidak berkewajiban mengungkapkan sama sekali siapa donaturnya.
Negara-negara lain memiliki batas bawah yang jauh lebih rendah. Di Amerika Serikat misalnya, identitas penyumbang langsung ke parpol lebih dari $200 harus diungkap.
Akan tetapi, parpol di Jerman tidak terlalu bergantung pada sumbangan dibanding parpol di AS, yang mana donasi mencakup hanya 20% pendapatan parpol di Jerman dan di AS 50%. Parpol di Jerman memperoleh sebagian besar uangnya dari iuran keanggotaan dan subisidi dari negara bagian, yang besarnya proporsional dengan kesuksesan dalam pemilu.
Partai Hijau hari Senin (30/12/2019) mengatakan sedang mengupayakan undang-undang donasi parpol yang lebih ketat. “Kami ingin lebih banyak transparansi, regulasi legislatif yang lebih jelas untuk sponsor partai, serta aturan kewajiban pengungkapan donasi yang lebih ketat,” kata ketua partai itu Britta Hasselmann kepada kantor berita DPA seperti dilansir DW.*