Hidayatullah.com—ISIS Cabang Sinai mengatakan bahwa pihaknya mengeksekusi salah satu anggotanya karena berkolaborasi dengan pergerakan Hamas Palestina, dan menyerukan pembunuhan semua anggota Hamas dan siapa pun yang bekerja sama dengannya. Demikian laporan Arab News, Jum’at (05/01/2018) belum lama ini.
“Hakim” dari organisasi militan provinsi Sinai tersebut menggambarkan Hamas sebagai kelompok “murtad” karena menjalin kerja sama keamanan dengan Mesir, untuk mencegah para pejuang bergerak dari Gaza ke Sinai, dan menangkap banyak anggota Daesh/ISIS di Gaza.
Kelompok itu mengatakan dalam sebuah video yang diposting di akun Telegram bahwa Muhammad Al-Sa’idi, komando keduanya, menjatuhkan hukuman mati pada Moussa Abu Zmat, seorang “tentara” Daesh dari Gaza, karena dia menyelundupkan senjata dan peralatan untuk Hamas ke dan dari wilayahnya.
Sang “hakim”, yang dikenal sebagai Abu Kazem Al-Maqdisi, mengumumkan hukuman mati itu dalam siaran video pada 3 Januari.
Al-Maqdisi menggambarkan pergerakan Fatah Palestina sebagai “sekuler” dan “kafir”, dan menyerukan pembunuhan semua anggotanya.
Dia mengatakan bahwa sang algojo, Muhammad Al-Dujani dari Gaza, dianggap “bertobat.” Al-Dujani adalah anak dari Anwar Al-Dujani, seorang anggota Hamas yang terkemuka.
Baca: Serangan Balasan Militer Mesir Tewaskan Puluhan Militan Pro-ISIS di Sinai
Menyusul pengunggahan video tersebut, keluarga Al-Dujani tidak mengakui Al-Dujani dan menyalahkannya karena telah melakukan “sebuah tindakan yang melanggar hukum Tuhan.”
Video tersebut diawali dengan pengumuman Presiden AS Donald Trump tentang pengakuannya atas Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibu kota Yahudi, diikuti oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa kota tersebut telah menjadi ibu kota Yahudi selama 70 tahun, dan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyah yang menyatakan komitmennya terhadap demokrasi dan pemilihan legislatif .
Ahmad Kamel Al-Behiri, seorang peneliti urusan keamanan dan terorisme di Koran Al-Ahram memperingatkan adanya peningkatan serangan “serigala tunggal” oleh Daesh di Lembah dan Delta Nil.*/Abd Mustofa