Hidayatullah.com—Bekas pemimpin Partai Liberal Demokrat Inggris, Tim Farron, mengaku telah menyesatkan publik ketika mengatakan dirinya tidak percaya bahwa hubungan seksual gay (homoseksual) merupakan perbuatan dosa. Farron mengoreksi sikapnya itu dalam wawancara di sebuah stasiun radio Kristen.
Farron, yang memimpin Partai Liberal Demokrat sampai Juni 2017, berhenti dari jabatannya setelah dia dikecam atas sikapnya soal homoseksual. Ketika mengundurkan diri Farron mengatakan bahwa pandangan kristianinya tidak lagi kompatibel dengan tugasnya mengelola kelompok politik (partai).
April 2017, Farron mengatakan kepada BBC , “Saya tidak percaya bahwa hubungan seksual gay adalah dosa … jika orang keliru beropini tentang pendapat saya soal masalah itu, maka benar untuk mengoreksinya.”
Namun, dalam wawancara dengan Premier Christian Radio hari Rabu (10/1/2018), Farron menarik pernyataannya di atas. Dia mengatakan merasa di bawah tekanan untuk mengubah pesan yang disampaikannya dalam wawancara dengan BBC.
“Ada hal-hal yang saya katakan, termasuk yang itu, yang saya sesali,” kata Farron, seperti dilansir RT. “Saya merasa ada kesan saya harus menyingkirkan ini dari hadapan saya. Ketika itu, ada pemilihan umum dan mereka semua bertanya kepada saya tentang keyakinan kristiani saya. Saya dengan bodohnya dan salah berusaha mengelak dari pertanyaan itu dengan memberikan jawaban yang sebenarnya tidak benar,” paparnya.
Farron mengatakan bahwa untuk bisa tetap setia kepada tuhannya dan partainya secara bersamaan adalah hal yang tidak mudah.
“Pada akhirnya, jika Anda seorang kristiani maka Anda tahu pasti apa itu yang dimaksud dengan dosa,” ujarnya.
“Jika Anda bukan kristiani, apakah dosa itu? Yaitu dituding melakukan sesuatu, yang tercela. Kita bicara dalam bahasa yang berbeda. Mungkin saya seharusnya bisa menjelaskan soal itu, soal hubungan seks dan seksualitas menurut Bibel. Tapi, mari kita benar-benar jujur, dalam acara yang luar biasa seperti itu, Anda tidak diberi waktu lebih dari 20 detik untuk menyampaikan pesan Anda dengan baik,” kata Farron, mengklaim dirinya hany mendapatkan waktu sedikit dalam wawancara dengan BBC ketika itu.
Ketua Partai Liberal Demokrat yang baru, Sir Vince Cable, pada bulan November 2017 ketika diwawancarai PinkNews mengkritik pernyataan Farron. Dia mengatakan Liberal Demokrat perlu membersihkan citranya di mata komunitas LGBT. Dia juga menyayangkan Farron harus berada di situasi yang sulit di mana dia harus menempatkan keyakinan agamanya dengan komitmennya kepada partai dalam tempat yang sama.
Meskipun demikian, Vince Cable mengakui bahwa partainya harus bersikap toleran.
“Kami adalah partai yang berkomitmen pada kesetaraan dan itu termasuk soal hak-hak kaum gay. Namun, kita juga punya rakyat jutaan orang di negeri ini yang merupakan penganut setia, yatiu orang Kristen, Yahudi dan Muslim yang masing-masing memiliki pandangan berbeda,” kata Cable.
“Kita perlu berdiri membertahankan nilai-nilai sekuler, tetapi juga memahami bahwa orang berbeda-beda pandangan agamanya. Menurut saya kedua hal itu tidak sejalan.” imbuhnya.*