Hidayatullah.com—Partai-partai pro-kemerdekaan Catalonia kembali menguasai parlemen setempat. Namun, upaya untuk menjadikan kembali Carles Puidgemont sebagai presiden sulit dilakukan.
Meskipun diwarnai aliansi yang ringkih dan perebutan pengaruh, dua partai besar pro-kemerdekaan berhasil menguasai parlemen Catalonia tanpa kesulitan berarti.
Roger Torrent, politisi Republikan Kiri (ERC), terpilih sebagai ketua baru parlemen Catalonia. Jabatan itu mentereng tetapi penuh risiko, sebab pejabat sebelumnya Carme Dorcadell menghadapi gugatan hukum dengan tuduhan pemberontakan, karena memfasilitasi upaya kemerdekaan Catalonia.
Usaha kelompok nasionalis Catalonia untuk kembali memilih Puidgemont sebagai presiden dipastikan tidak berjalan mulus. Bagaimana caranya untuk memilih tokoh, yang sedang berada di pengasingan di Brussels dan terancam diciduk oleh pemerintah pusat Spanyol, untuk dijadikan pemimpin tertinggi wilayah itu?
“Semua orang bicara soal solusi online, tetapi kemungkinan parlemen belum siap untuk hal tersebut,” kata Jordi Turull, anggota parlemen dan mantan jubir pemerintahan Puidgemont, seperti dilansir Euronews Rabu (17/1/2018).
Pakar-pakar hukum sudah mengatakan bahwa pemungutan suara secara online mustahil dilakukan, setidaknya sulit dilakukan.
“Jika dia (Puidgemont) kembali ke Spanyol, polisi bisa menangkapnya,” kata Eduard Roig, profesor hukum konstitusi di Universidad de Barcelona.
Parlemen memiliki waktu dua bulan untuk memilih presiden Catalonia. Jika tidak, maka pemilu akan digelar kembali dan berisiko dukungan untuk partai pro-kemerdekaan berkurang.*