Hidayatullah.com—Seorang pejabat senior Korea Utara yang menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, akan dikecualikan dari sanksi-sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa selama kunjungannya, kata diplomat-diplomat PBB.
Berbicara tanpa menampakkan identitasnya, hari Kamis (8/2/2018). sejumlah diplomat PBB mengatakan kepada awak media dari banyak kantor berita bahwa kebijakan itu dikenai atas pejabat tinggi Korut bernama Choe Hwi, yang merupakan ketua Komite Pengarah Olahraga Nasional Korea Utara.
Dilansir Deutsche Welle, Choe sejak bulan Juni tahun lalu terkena sanksi PBB yang melarangnya bepergian dan membekukan aset-asetnya, saat dia menjabat wakil direktur departemen propaganda Partai Pekerja Korut yang saat ini berkuasa.
Choe adalah satu-satunya pejabat Korut, yang masuk dalam delegasi olimpiade beranggotakan 22 orang, yang masuk dalam daftar hitam sanksi PBB. Delegasi itu antara lain terdiri dari Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korut Kim Jong Un yang sebelumnya memegang jabatan Choe, dan Kim Yong Nam yang merupakan kepala Presidium Majelis Agung Rakyat Korut.
Pengecualian sanksi PBB atas Choe itu juga termasuk izin untuk membeli barang-barang mewah selama dia berkunjung ke Korea Selatan.
Keputusan tersebut diambil setelah tak satupun dari 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB mengutarakan keberatan atas usulan yang diajukan kepala komite pengawas sanksi atas Pyongyang, Dubes Karel Van Oosterom.
Korea Selatan sebelumnya pada hari Rabu meminta agar PBB melonggarkan sanksi atas pejabat Korut. Pemerintah Seoul mengatakan bahwa kunjungan delegasi Korut selama tiga hari mulai Jumat ke Korsel merupakan bagian dari upaya untuk “menurunkan ketegangan” dan menciptakan lingkungan kondusif bagi perdamaian di Semenanjung Korea.
DK-PBB sejak 2006 secara bertahap menaikkan sanksi terhadap Korea Utara guna memangkas aliran dana yang dipergunakan Pyongyang untuk membiayai program nuklir dan rudal balistiknya.*