Hidayatullah.com—Seorang dokter yang bekerja di London yang menolak melakukan isolasi mandiri setelah menunjukkan gejala-gejala Covid-19 telah ditemukan tidak bernyawa di rumah susun yang ditinggalinya di dekat kota Berlin. Dikhawatirkan dia juga sudah menularkan penyakititu ke orang lain dalam perjalannya pulang dari Inggris.
Pria warga negara Jerman berusia 59 tahun itu, yang diketahui bekerja sebagi dokter pengganti di Inggris, diminta oleh rumah sakit yang mempekerjakannya agar melakukan isolasi mandiri pada 19 Maret setelah menunjukkan gejala Covid-19, tetapi dia tidak diperiksa.
Pada 25 Maret pria iu bersikukuh melakukan perjalanan ke Berlin, di mana keluarga dekatnya tinggal dan di memiliki tempat tinggal di kompleks rumah susun di distrik Babelsberg di Postdam, tidak jauh dari Berlin.
Pekan lalu, dokter itu berulang kali mengatakan kepada keluarganya bahwa dia masih mengalami gejala-gejala, yang umumnya berupa demam tinggi dan batuk kering. Dia berulang kali tidak menjawab panggilan telepon hari Jumat pekan lalu, dan akhirnya mayatnya ditemukan di rumahnya pada hari Ahad, lapor The Guardian Jumat (3/4/2020). Hasil autopsi menunjukkan dia mengidap Covid-19.
Tindakan dokter itu membuat geram pejabat setempat. “Sebagai seorang dokter dia mengetahui risiko penularan. Bagaimana bisa diapergi lalu berbaur dikeramaian di sejumlah negara? Tindakannya sama sekali tidak bertanggung jawab,” kata Wali Kota Potsdam Mike Schubert kepada koran Berliner Zeitung seperti dilansir The Guardian.
Tidak diketahui apakah pria itu ada kaitannya dengan wabah coronavirus di rumah sakit terbesar di Postdam, Klinik Ernst von Bergmann, yang mencatat 78 kasus infeksi terkonfirmasi beberapa hari lalu.
Pihak berwenang Inggris dan Jerman terus berusaha menelusuri jejak perjalanan dokter tersebut, guna mengetahui siapa saja yang kemungkinan tertular olehnya.*