Hidayatullah.com–Presiden Recep Tayyip Erdoğan hari Ahas (29/07/2018) mengucapkan selamat kepada remaja Palestina, Ahed Tamimi yang telah bebaskan setelah dipenjara ‘Israel’.
Sumber yang tak disebutkan namanya mengatakan, Erdoğan melalui panggilan telepon hari juga turut memuji keberanian dan tekadnya dalam melawan penjajahan ‘Israel’, tulis Anadolu.
Sebelumnya, Ahed dan ibunya dibebaskan oleh pihak penjajah ‘Israel’ setelah penjara selama delapan bulan.
Ibu Ahed, Nariman Tamimi, juga menemaninya saat berbicara melalui telepon dengan Presiden Erdogan, sumber itu menambahkan.
Baca: Gadis Kecil yang ‘Meninju’ Tentara Zionis, Sarapan dengan Erdogan
Erdoğan meyakinkan keluarga Ahed bahwa dukungan Turki bagi perjuangan Palestina akan terus berlanjut.
Pada tahun 2012, Ahed dianugerahi Penghargaan Keberanian Hanzala oleh Kotamadya Başakşehir di Istanbul karena aksinya menantang para tentara ‘Israel’ yang telah menangkap saudaranya. Pada saat itu, Erdogan yang masih menjabat sebagai perdana menteri dan istrinya bertemu dengan gadis Palestina tersebut.
Ahed ditangkap oleh pasukan ‘Israel’ pada bulan Desember, kemudian pengadilan ‘Israel’ menghukumnya dengan 8 bulan tahanan pada bulan Maret karena “menyerang” seorang tentara ‘Israel’.
Berbicara untuk pertama kalinya sejak akhir masa tahanannya di penjara HaSharon di ‘Israel’ tengah, remaja berusia 17 tahun itu berbicara di luar rumah keluarganya di Tepi Barat, dipenuhi oleh wartawan. Tamimi menyerukan untuk mengakhiri penjajahan ‘Israel’ yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan berterima kasih kepada semua pendukungnya yang berdiri di sampingnya dan keluarganya, selama dia menjalani penahanannya.
“Kami akan melanjutkan perlawanan untuk mencapai kebebasan rakyat Palestina,” kata Tamimi dalam konferensi pers di kota Nabi Saleh, Tepi Barat, sebelah barat Ramallah.
“Kami harus memboikot dan mengisolasi pendudukan [‘Israel’] dan mengadilinya,” katanya.
“Kekuatan bersama rakyat dan rakyat dapat dan akan memutuskan nasib mereka sendiri,” katanya.
Baca: [VIRAL] Mengenal Ahed Tamimi, Remaja Palestina yang Pemberani
Tamimi juga mengatakan dia berencana untuk belajar ilmu hukum untuk “membela rakyatnya dan perjuangan Palestina.”
Remaja itu mengatakan penjara mengajarinya untuk bersabar, mencintai kehidupan dan bekerja dengan orang lain. Dia mengatakan dirinya menyelesaikan ujian sekolah menengahnya di tahanan dengan bantuan tahanan lain.
Ahed dipenjara selama delapan bulan setelah menampar dan menendang seorang tentara ‘Israel’ yang akan menggusur tempat tinggalnya di Tepi Barat, Palestina, pada Desember 2017.
Aksinya itu menjadi viral di dunia maya, dam pengadilan penjajah ‘Israel’ menjatuhkan hukuman penjara. Atas aksi Ahed Tamimi, ia dipuji sebagai ikon perlawanan Palestina atas penjajahan ‘Israel’ pada negara Palestina.*/Nashirul Haq AR