Hidayatullah.com—China meminta Swedia mengekstradisi seorang laki-laki yang dicari-cari pihak berwenang Beijing karena diduga menggelapkan uang jutaan dolar milik negara, dan dia sudah buron sejak 2011, demikian menurut dokumen pengadilan di Swedia.
Dokumen yang dilihat Reuters itu mengidentifikasi pria tersebut sebagai Qiao Jianjun, yang juga menggunakan nama Feng Li. Dia diduga menyalahgunakan amanat dan melakukan penipuan sehingga uang sekitar 100 juta krona ($11 juta) hilang.
Menurut laporan Reuters Jumat (3/8/2018), jubir Kejaksaan Swedia Karin Rosander menolak mengidentifikasi pria tersebut dan tidak dapat memaparkan permintaan ekstradisi dari China. Namun demikian, dia mengatakan polisi telah menangkap orang tersebut pada 25 Juni dan dia sedang ditahan di Huddinge, dekat ibukota Stockholm.
Pengacara Qiao tidak dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Dokumen pengadilan menunjukkan Qiao dan pengacaranya mengajukan banding atas penahanan dirinya. Tetapi Mahkamah Agung di Stockholm menolak perkaranya pada 18 Juli. Dalam dokumen tersebut Qiao disebut sebagai aktivis politik yang berikap oposisi terhadap pemerintah China.
Sementara itu di Beijing, jubir Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengaku tidak mengetahui perihal kasus Qiao itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sebuah daftar 100 orang paling dicari yang dirilis oleh pemerintah China lima tahun silam memasukkan pria bernama Qiao Jianjun alias Feng Li yang dituduh menggelapkan uang dari sebuah perusahaan milik negara.
Undang-undang di Swedia melarang pihak berwenang mengekstradisi seseorang ke negara yang kemungkinan akan menjatuhkan hukuman mati kepadanya.*