Hidayatullah.com—Pimpinan ISIS alias Daesh di Afghanistan, Abu Saad Erhabi, terbunuh dalam serangan atas persembunyian kelompok itu di Provinsi Nangarhar hari Sabtu malam (25/8/2018), kata pihak berwenang.
Sepuluh anggota kelompok bersenjata itu juga terbunuh dalam serangan darat gabungan dan serangan udara oleh militer Afghanistan dan pasukan asing, kata Direktorat Nasional Keamanan di Kabul dalam sebuah pernyataan.
Senjata berat dan ringan serta amunisi dalam jumlah banyak dihancurkan saat penyerbuan di dua tempat persembunyian ISIS.
Kantor berita ISIS, Amaq, belum berkomentar mengenai masalah ini, dan belum ada reaksi dari pasukan gabungan NATO di Afghanistan, lapor Reuters.
Gubernur Nangarhar mengatakan Erhabi adalah pemimpin ISIS Afghanistan keempat yang terbunuh sejak Juli 2017.
Kelompok itu menggalang kekuatan di Nangarhar dekat perbatasan Pakistan, dan menjadi salah satu milisi berbahaya di negara itu.
Pemimpin ISIS Afghanistan yang bernama Abu Sayed terbunuh dalam serangan di Nangarhar dan pendahulunya tewas dalam operasi gabungan pasukan pemerintah Afghanistan dan AS.
Afiliasi ISIS di Afghanistan tersebut, yang juga dikenal dengan nama ISIS-Khurasan, aktif sejak tahun 2015. Mereka memerangi Taliban, serta pasukan pemerintah Afghanistan dan pasukan Amerika Serikat.
Berapa jumlah pastinya anggota ISIS-K sulit dihitung, sebab mereka kerap berganti-ganti sekutu. Namun, militer AS memperkirakan jumlah mereka sekitar 2.000.
Bulan ini, lebih dari 150 anggota ISIS-K menyerahkan diri kepada pihak keamanan Afghanistan di Provinsi Jawzjan, di mana kelompok itu bertempur memperebutkan jalur penyelundupan ke negara tetangga Turkmenistan.*