Hidayatullah.com–Wabah diare di Tigray, bagian utara Ethiopia, sudah menewaskan 10 orang dan lebih dari 1.200 orang terjangkit penyakit yang juga dikenal sebagai muntaber (muntah dan berak) itu selama kurun dua pekan terakhir.
Mereka yang terjangkit dirawat di rumah sakit utama di Mekele, Ibu Kota daerah tersebut.
Pihak berwenang menyalahkan air yang tidak layak minum serta buruknya pemeliharaan kebersihan pribadi sebagai penyebabnya.
Aparat berwenang memastikan bahwa “air suci” yang disediakan oleh biara-biara di daerah itu sebagai sumber bibit wabah diare tersebut. Air suci, yang diambil dari sungai-sungai di kawasan itu, mengandung bibit penyakit, lapor BBC, Kamis, (07/09/2018).
Mengintervensi urusan keagamaan merupakan masalah yang amat sensitif di sana. Meskipun demikian, para pejabat berusaha membujuk kaum rohaniwan agar untuk sementara berhenti menggunakan air sungai sebagai air suci dalam prosesi keagamaan mereka.
Pihak berwenang menegaskan wabah diare itu terkendali, tetapi membutuhkan upaya dan kerja sama semua pihak untuk dapat menghentikannya.*