Hidayatullah.com—Kanselir Jerman Angela Merkel melakukan kunjungan satu hari ke Aljir guna mempererat hubungan bilateral dan membicarakan masalah-masalah regional, migrasi dan ekonomi.
Hari Senin (17/8/2018) Merkel meletakkan karangan bunga di monumen para martir sebelum pertemuan malam hari dengan Perdana Menteri Ahmed Ouyahia dan Menlu Aljazair Abdelkader Messahel, lapor Euronews.
Dalam kunjungan itu Merkel menyambut baik komitmen Aljazair untuk merepatriasi para pencari suaka yang permohonannya ditolak.
Dalam konferensi pers bersama, Merkel dan Ouyahia mengatakan sepakat untuk memproses pengiriman pulang 700 migran Aljazair yang diidentifikasi tinggal secara ilegal di Jerman.
“Kami membicarakan bagaimana agar prosesnya lebih efisian, sehingga mereka yang tidak memiliki hak untuk tinggal (di Jerman) akan dipulangkan,” kata Merkel.
Namun, pada saat yang sama, Kanselir Jerman itu juga mengatakan harus ada lebih banyak kesempatan bagi anak-anak muda Aljazair untuk bermigrasi ke Jerman secara legal, seperti melalui program visa pelajar.
Mereka juga mendiskusikan soal situasi di negara tetangga Mali dan Libya.
Sebelum pertemuan, Merkel mengunjungi sebuah sekolah menegah putri yang dibuka oleh Kementerian Luar Negeri Jerman pada tahun 2008. Sekolah itu merupakan bagian dari program “Kemitraan untuk Masa Depan”.
Dalam kunjungan pertamanya ke Aljazair dalam kurun satu dekade tersebut, Kanselir Merkel ambil bagian dalam kelas bahasa Jerman di sekolah yang berada distrik Hussein Dey.*