Hidayatullah.com—Perusahaan minuman Coca-Cola hari Senin mengatakan mereka sedang mengembangkan minuman yang diinfuskan dengan cannabidiol (CBD), zat kimia non-psikoaktif yang ditemukan di ganja.
Reuters melaporkan bahwa pernyataan itu muncul sebagai tanggapan Coca Cola terhadap laporan media tentang pembicaraan yang dilakukan dengan produsen ganja Aurora Cannabis Inc. dari Kanada.
Perusahaan-perusahaan kemungkinan akan mengembangkan minuman yang berfokus pada kesehatan yang akan meredakan peradangan, rasa sakit dan kram, kata laporan itu, mengutip sumber yang akrab dengan masalah ini.
“Bersama dengan banyak orang lain dalam industri minuman, kami mengamati dengan seksama pertumbuhan CBD non-psikoaktif sebagai bahan dalam minuman kesehatan fungsional di seluruh dunia,” kata Coca-Cola dalam sebuah pernyataan, mengacu pada unsure cannabidiol, konstituen ganja sebagaimana dikutip Bloomberg.
“Belum ada keputusan yang dibuat saat ini,” kata kelompok minuman itu, menambahkan bahwa pihaknya tidak akan berkomentar mengenai spekulasi lebih lanjut.
Kemitraan antara Coke dan Aurora akan menandai masuknya pertama produsen utama minuman non-alkohol ke pasar untuk produk-produk terkait kanabis.
Berita itu muncul ketika lebih banyak negara AS yang pindah untuk melegalkan ganja untuk penggunaan rekreasi dan sebagai Kanada, tempat Aurora bermarkas, bersiap untuk melegalkan sepenuhnya penggunaan rekreasi ganja bulan depan.
Tidak ada jaminan bahwa pembicaraan antara perusahaan akan berhasil atau bahwa perjanjian komersial akan dipublikasikan, BNN Bloomberg.
Awal tahun ini, produsen alkohol Molson Coors Brewing mengatakan akan membuat minuman cannabis-infus dengan Hydropothecary, sementara pembuat bir Corona Constellation Brands menginvestasikan $ 4 miliar lebih banyak ke produsen ganja Canopy Growth.
Saham Coca-Cola naik sedikit dalam perdagangan pra-pasar pada hari Senin. Saham Aurora melonjak 17 persen, sementara Coke sedikit naik tipis.
Selain Aurora, Coke mengatakan perusahaan ganja Tilray (TLRY.O) dan Aphria (APH.TO) kemungkinan menjadi target kemitraan dengan perusahaan-perusahaan konsumen besar yang ingin masuk ke pasar.
Kanada menjadi negara pertama di G7, organisasi 7 negara dengan ekonomi maju, yang melegalkan penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi.
Warga Kanada dapat membeli ganja dan minyak ganja yang diproduksi oleh produsen resmi pada pertengahan September 2018. Orang dewasa diperbolehkan memiliki hingga 30 gram ganja kering di ruang publik.*