Hidayatullah.com–Peserta wajib militer Norwegia diminta mengembalikan pakaian dalam setelah menyelesaikan masa dinas militer untuk dipakai oleh peserta berikutnya, karena terbatasnya persediaan akibat pandemi Covid-19.
Norwegia, yang bertugas menjaga perbatasan utara NATO dan berbatasan wilayah dengan Rusia, memanggil hingga 8.000 pemuda dan pemudi untuk mengikuti wajib militer setiap tahun dan memperbolehkan peserta meninggalkan barak di àkhir tugasnya dengan membawa pulang pakaian dalam yang dibagikan.
Namun, pandemi mengganggu arus suplai dan menyebabkan pabrik ditutup, sementara transportasi juga terganggu. Akibatnya, militer meminta agar peserta wajib militer mengembalikan sejumlah barang yang dibagikan kepada mereka termasuk pakaian dalam seperti bra dan kaos kaki.
Meskipun awalnya seruan itu hanya imbauan agar dilakukan secara sukarela, tetapi sekarang menjadi keharusan, lapor lembaga penyiaran publik NRK Jumat (7/1/2022) seperti dilansir AFP.
“Sekarang kami memutuskan akan menggunakan ulang perlengkapan tersebut, ini membantu kami … Kami tidak punya stok yang cukup,” kata jubir logistik pertahanan Hans Meisingset kepada NRK.
“Kainnya akan dicuci, dibersihkan dan diperiksa. Yang akan kami distribusikan dalam kondisi baik,” ujarnya.
Seorang perwakilan dari peserta wajib militer mengkritik kekurangan stok perlengkapan dan pakaian yang kerap berulang, mengatakan bahwa hal itu dapat mempengaruhi operasi.
“Kekurangan peralatan dan pakaian yang parah berpotensi mempengaruhi kesiapan operasional dan, dalam kasus terburuk, keselamatan prajurit,” kata Eirik Sjohelle Eiksund kepada majalah bisnis Forsvarets Forum.*