Hidayatullah.com—Seorang wali kota di Italia yang dikenal sebagai tokoh integrasi, hari Selasa (2/10/2018), ditahan dengan tuduhan membantu imigrasi ilegal. Domenico Lucano, wali kota Riace, juga dijerat dengan tuduhan korupsi kata pihak kepolisian.
Lembaga penegakan hukum Italia untuk urusan kejahatan finansial, Guardia di Finanza (GdF), mengatakan bahwa Lucano memfasilitasi sejumlah pernikahan aspal (asli tapi palsu) antara warga Italia yang merupakan penduduk wilayahnya dengan orang-orang asing, kebanyakan perempuan asing. Dia juga dituduh melakukan praktik penipuan dalam kontrak-kontrak pemungutan sampah yang dikenal mendatangkan banyak uang.
Lucano menjabat wali kota Riace sejak tahun 2004. Wilayah itu termasuk daerah yang secara ekonomi terbelakang dan terpencil di Calabria. Pada tahun 2015 nama Lucano mencuat ke publik ketika Eropa kebanjiran migran dan pengungsi. Wilayahnya yang hanya berpenduduk 1.800 orang bersedia menampung 450 orang pengungsi dan migran.
Kedatangan orang-orang asing itu berhasil merevitalisasi Riace, mencegah sekolah dasar yang ada di sana ditutup, dan dielu-elukan sebagai ntoh suri tauladan integrasi antara pendatang dan pribumi.
Pada tahun 2010, Lucano menjadi pemenang kedua dalam kompetisi kepala-kepala daerah sedunia World Mayor. Dia mendapatkan penghargaan Dresden Peace Prize 2017 di Jerman. Dia bahkan sempat ambil bagian dalam film yang diproduksi lembaga penyiaran publik Rai, tetapi filmnya batal ditayangkan karena Lucano tersangkut masalah hukum.
Menurut GdF, seperti dikutip koran Italia Corriere della Sera, Lucano belum lama ini bertindak keterlaluan dengan mengancam akan melakukan aksi mogok makan apabila Kementerian Dalam Negeri tidak mengucurkan dana lebih banyak kepada daerahnya. Dia berdalih, 160 pengungsi termasuk 50 anak-anak akan mengalami kelaparan jika anggaran dari pemerintah tidak ditambah.*