Hidayatullah.com—Departemen Kehakiman Amerika Serikat menetapkan tujuh aparat intelijen militer Rusia sebagai tersangka peretasan organisasi-organisasi antidoping internasional.
Pengumuman perihal dakwaan itu disampaikan hari Kamis (4/10/2018) di Washington. Di dalamnya disebutkan bahwa dinas intelijen militer Rusia (GRU) menarget badan-badan antidoping yang mendukung larangan atlet-atlet Rusia bertanding di tingkat internasional dan mengecam program pemberian doping Rusia kepada para atletnya, lapor Associated Press.
Menurut pihak kejaksaan, pihak Rusia juga menarget sebuah perusahaan listrik bertenaga nuklir di Pennsylvania dan Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW).
Sebelumnya pada hari yang sama Menteri Pertahanan Belanda Ank Bijleveld mengumumkan bahwa pada bulan April mereka berhasil mengacaukan upaya peretasan yang dilakukan intelijen Rusia atas OPCW.
Menurut kepala dinas intelijen militer Belanda MIVD, empat warga Rusia ditangkap bersama perlengkapan spionase di sebuah hotel dekat markas besar OPCW di Den haag pada 10 April.
Ketika itu, OPCW sedang bekerja memverifikasi identitas zat yang digunakan dalam serangan atas mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, Inggris.
Kempat orang Rusia itu ditangkap tiga hari kemudian dan diekstradisi ke Rusia, menurut direktur MIVD Mayjen Onno Eichelsheim. Keempat orang itu berencana pergi ke sebuah laboratorium di Spiez, Swiss, yang digunakan OPCW guna menganalisis sampel-sampelnya.
Dubes Rusia untuk Belanda sudah dipanggil oleh kementerian luar negeri guna memberikan penjelasan, kata Bijleveld.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Sekjen NATO Jens Stoltenberg lewat akun resminya di Twitter berkata, “NATO berdiri dalam solidaritas bersama Belanda dan Inggris dalam masalah serangan-serangan siber Rusia terhadap OPCW.”
Bulan September lalu, OPCW mengkonfirmasi bahwa zat yang menewaskan warga Inggris Dawn Sturgess, 44, di Amesbury, adalah racun saraf Novichok yang sama yang dipakai untuk meracuni Skripal.*