Hidayatullah.com—Tim investigasi dari Kongres Amerika Serikat sudah memulai investigasi terhadap kemungkinan bahaya di rumah tinggal di pangkalan militer terhadap para penghuninya.
Langkah Government Accountability Office itu diambil menyusul laporan Reuters perihal kondisi rumah-rumah di lingkungan pangkalan militer AS yang kurang layak huni, termasuk adanya paparan materi berbahaya seperti timbal, hama dan cendawan. Laporan Reuters juga menyoroti bagaimana keluarga para prajurit kelabakan menghadapi sengketa dengan pihak swasta, yang diberi kewenangan luas dalam pengelolaan perumahan di kompleks tentara di seluruh penjuru AS.
Awalnya, pengkajian oleh GAO itu memusatkan perhatian pada bahaya timbal di pangkalan-pangkalan militer AS. Sebuah kesepakatan bipartisan Kongres memberikan mandat kepada lembaga itu untuk melakukan penyelidikan perihal bahaya timbal. Namun sekarang, kata seorang pejabat GAO kepada Reuters, tugas mereka diperluas cakupannya.
“Kami melihat semua jenis bahaya, tidak hanya cat yang mengandung timbal,” kata Brian J Lepore, direktur manajemen dan kapabilitas pertahanan GAO, seperti dikutip Reuters Rabu (14/11/2018). GAO baru saja mulai “mengkaji kondisi rumah-rumah tersebut dan diawasi oleh departemen-departemen militer,” imbuhnya.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat tidak memberikan tanggapan ketika dimintai komentar hari Rabu, lapor Reuters.
Pemerhari perumahan di lingkungan militer Crystal Cornwall mengatakan dia dan istri-istri anggota tentara aktif lainnya telah meminta GAO untuk melakukan investigasi. Keluarga-keluarga tentara menginginkan pihak independen yang melakukan peninjauan guna mengetahui “apa yang terjadi pada keluarga para prajurit,” kata Cornwall, seorang istri anggota marinir di Virgina yang memimpin akar rumput mendesak Kongres AS agar memperbaiki kondisi perumahan tentara.
Reuters sudah menjelajahi kompleks-kompleks perumahan tentara Amerika Serikat dan mendapati kondisi seperti rumah kumuh. Di seantero AS, sekitar 30 persen keluarga tentara tinggal di rumah-rumah yang berada di lingkungan pangkalan militer yang dikelola oleh pihak swasta secara kemitraan dengan pihak militer.
Laporan Reuters bulan Agustus perihal bahaya cat mengandung timbal mendorong pihak militer AS melakukan inspeksi terhadap 40.000 rumah dan menanggulangi bahaya logam tersebut. Anggota-anggota Kongres juga meminta GAO melakukan peninjauan risiko timbal di pangkalan-pangkalan militer AS.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Bulan November ini, Reuters melaporkan perihal rumah-rumah tentara yang dijangkiti hama dan cendawan. Laporan tersebut ditulis berdasarkan wawancara dengan lebih dari 100 keluarga tentara. Mereka menjelaskan bahwa penghuni rumah di kompleks tentara mendapatkan hak sebagai penyewa lebih sedikit dibanding orang sipil yang tinggal di luar pangkalan militer. Sebagian keluarga mengatakan bahwa mereka lebih memilih keluar dari kedinasannya daripada terus bertikai dengan pihak swasta pengelola perumahan dan militer.*