Hidayatullah.com—Bersamaan berakhirnya acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), PM Malaysia Dr Mahathir Mohammad mengunjungi Masjid Hohola di Port Moresby, Papua Nugini (PNG).
Masjid pertama yang dibangun di negara pulau itu membawa ingatan bagi Dr Mahathir setelah kunjungannya pada tahun 2003, sebelum ia mengakhiri jabatan sebagai perdana menteri keempat.
Menteri Luar Negeri Datuk Saifuddin Abdullah mengatakan bahwa perdana menteri Malaysia berperan penting dalam pembangunan masjid ini pada tahun 2001 yang tegak di sebidang tanah yang disumbangkan pemerintah Papua Nugini kepada masyarakat Islam setempat.
“Yang menarik adalah bahwa tanah itu awalnya ditawarkan kepada Tun Dr Mahathir untuk tujuan mendirikan masjid pertama di Papua Nugini,” ujar Saifuddin Abdullah dikutip Kantor Berita Bernama.
“Tapi Tun, dengan cara biasanya yang sederhana, tidak ingin masjid itu dibangun olehnya atau dinamai menurut namanya dan mengusulkan agar masjid itu dibangun oleh masyarakat Islam Papua Nugini.”
Baca: Negara Miskin PNG Impor 40 Mobil Maserati untuk Acara APEC
Oleh karena itu, ia menggandeng kerja sama dengan beberapa organisasi, Dewan Dakwah Islam Asia Tenggara dan Pasifik, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi, organisasi Islam di Indonesia, sektor swasta, organisasi non-pemerintah dan individu.
Pada upacara singkat, ia memiliki kesempatan berbaur dengan kaum Muslim di Papua Nugini termasuk Malaysia yang saat ini bertanggung jawab atas negara.
Dia juga memiliki kesempatan untuk menyampaikan pidato singkat kepada umat Islam di negara itu dalam menegakkan ajaran Islam berdasarkan Al-Quran.*