Hidayatullah.com—Beberapa ratus migran asal Honduras yang berangkat dari kota San Pedro hari Selasa (15/1/2019) pagi melintasi perbatasan Guatemala pada hari Kamis dalam perjalanannya menuju Amerika Serikat.
Dilansir BBC, gelombang pertama terdiri dari sekitar 500 orang sudah mencapai Tecun Uman di perbatasan antara Guatemala dan Meksiko.
Satu kelompok yang lebih besar dan bergerak lebih lambat berada di Guatemala City, di mana peserta rombongan mencari perlindungan di penampungan lokal.
Rombongan baru Karavan Migran ini berangkat meskipun ratusan orang asal negara-negara Amerika Tengah masih terkatung-katung di perbatasan antara Meksiko dan Amerika Serikat.
Presiden AS Donald Trump berulang kali berkicau lewat Twitter meminta agar tembok dibangun di perbatasan itu guna mencegah para migran masuk.
Sebagian migran mengatakan berusaha mencapai Meksiko di mana presiden baru Andres Manuel Lopez Obrador berjanji akan memberikan pekerjaan jika mereka tidak menyeberang ke AS.
Namun, kebanyakan dari rombongan itu bersikukuh ingin menyeberang ke AS. Ratusan anggota rombongan sebelumnya yang berangkat dari Honduras pada 13 Oktober 2018 saat ini masih terhenti langkahnya di kota perbatasan Meksiko, Tijuana, menunggu kesempatan mengajukan suaka di AS.
Jumlah migran yang mencoba mengadu nasib ke AS belakangan ini menyusut tajam, bahkan ribuan orang memilih kembali ke kampung halamannya.
Menlu Honduras Maria Dolores Aguero memperkirakan 7.200 suadah kembali ke negara di Amerika Tengah itu.*