Hidayatullah.com– Dua kapal tanker minyak Arab Saudi dilaporkan mengalami kerusakan akibat “serangan sabotase”, kata Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih.
“Dua kapal tanker minyak Saudi mengalami serangan sabotase di zona ekonomi eksklusif Uni Emirat Arab, lepas pantai Emirat Fujairah, selagi melintasi Teluk Arab,” ujar Al Falih kutip kantor berita Saudi, SPA.
Kata Al Falih, serangan itu “menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur dua kapal” meskipun tidak menimbulkan korban atau tumpahan minyak, kutip BBC.
Menurutnya, satu dari dua kapal tersebut sedang menuju tempat pengisian minyak mentah dari pangkalan minyak Ras Tanura milik kerajaan Saudi. Dari lokasi ini, kapal tersebut sedianya akan bertolak ke Amerika Serikat (AS).
Uni Emirat Arab (UEA) juga melaporkan bahwa empat kapal komersial dari berbagai negara telah menjadi sasaran aksi sabotase di lepas pantai Fujairah, Ahad (12/05/2019).
UEA tak menyebut siapa yang bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut. Tapi kata UEA, “melangsungkan aksi sabotase terhadap kapal sipil dan komersial serta membahayakan keselamatan dan nyawa awak kapal adalah tindakan serius”.
Fujairah merupakan satu-satunya pelabuhan di UEA yang berada di pesisir Laut Arab dan dekat Selat Hormuz –yang harus dilalui kapal-kapal pembawa ekspor minyak.
Sebelumnya Iran beberapa kali menyampaikan ancaman menutup Pelabuhan Fujairah kalau sewaktu-waktu negara itu terlibat konfrontasi militer dengan AS.
Insiden demi insiden yang disebut Arab Saudi dan UEA sebagai “sabotase kapal” mencuat saat ketegangan Iran-AS meningkat seiring kehadiran militer AS, termasuk pengerahan sejumlah pesawat pengebom B-52 ke Pangkalan Udara Al Udeid di Doha, Qatar, BBC melaporkan.*