Hidayatullah.com—FIFA hari Rabu (24/7/2019) melarang bekas ketua Liberia Football Association berkiprah dalam dunia persepakbolaan selama 10 tahun, karena melakukan korupsi termasuk menyalahgunaan penanggulangan wabah Ebola.
Musa Hassan Bility, yang juga anggota komite eksekutif Confederation of African Football (CAF), dinyatakan bersalah menyelewengkan dana FIFA, serta mencari keuntungan pribadi dan menempatkan dirinya sendiri dalam konflik kepentingan, yang melanggar Kode Etik FIFA, menurut pernyataan dari organisasi persepakbolaan dunia itu seperti dilansir RFI.
Dia dilarang menggeluti peran apapun dalam persepakbolaan selama 10 tahun, dan dikenai denda €455.000 oleh para hakim yang duduk dalam komisi etik independen FIFA.
Investigasi atas Bility dimulai pada Mei 2018, berkaitan dengan penyalahgunaan dana FIFA untuk kampanye “11 Against Ebola”.
Kampanye itu menggunakan sejumlah pemain bola ternama untuk mengkampanyekan kepedulian tentang Ebola dan pencegahanannya pada November 2014. Kala itu Ebola sedang menjangkiti penduduk Liberia, serta negara tetangga Sierra Leone dan Guinea.
Para hakim juga mendapati bahwa dana yang dikirimkan untuk Liberian Football Association semasa kepemimpinan Bility, telah diselewengkan untuk keperluan bisnisnya dan keluarganya.
Pada tahun 2015, Bility mencoba peruntungan dalam pemilihan ketua FIFA untuk menggantikan Sepp Blater, yang juga diliputi banyak skandal korupsi. Namun, FIFA melarangnya mencalonkan diri karena dianggap “gagal melewati tes integritas”.
Jabatan terakhir Bility dalam dunia sepakbola adalah sebagai anggota eksekutif African Football Confederation (CAF).*