Hidayatullah.com—Lahan tanaman koka di Kolombia Meluas menjadi 245.000 hektardi akhir 2020 dan kapasitas produksi kokain naik menjadi 1.010 metrik ton setahun, kata US Office of National Drug Control Policy (ONDCP) hari Jumat (25/6/2021).
Pada akhir 2019, tanaman bahan baku utama pembuatan kokain itu seluas 212.000 hektar, menurut sebuah laporan ONDCP, yang mengindikasikan kenaikan 15,5%.
Potensi produksi kokain naik 7,9% dari 936 metrik ton di akhir 2019, tulis laporan itu.
Angka ONDCP berbeda signifikan dengan laporan yang dipublikasikan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) pada 9 Juni, yang mengindikasikan area penanaman koka turun 7% menjadi 143.000 hektar, tetapi potensial produksi kokain naik 8% menjadi 1.228 metrik ton setahun, lansir Reuters.
Meskipun sudah puluhan tahun berusaha memerangi perdagangan narkoba, Kolombia tetap menjadi salah satu produsen kokain terdepan dunia, dan terus mendapat tekanan dari Amerika Serikat untuk mencegah produksinya.
Pasukan keamanan Kolombia menghancurkan ladang koka seluas 133.000 pada 2020 dan menyita 505 metrik ton kokain.
Pada tahun 2021 ini, Kolombia menargetkan pemusnahan ladang koka dengan luas yang sama. Pemerintahan Presiden Ivan Duque mendesak dimulainya kembali penyemprotan dari udara herbisida glyphosate, cara yang ditentang oleh kelompok-kelompok peduli lingkungan dan masyarakat setempat.*