Hidayatullah.com– Payung yang akan dijual di China oleh merk ternama Gucci dan Adidas dengan harga 11.100 yuan (£1.329) menyebabkan protes dan kehebohan karena tidak dapat menahan air hujan.
Protes terhadap “payung matahari” itu viral di platform media sosial China Weibo.
Dalam situs webnya Gucci mengatakan payung itu tidak tahan atau anti air dan dimaksudkan sebagai pelindung dari sinar matahari atau untuk keperluan dekoratif.
Payung itu saat ini sedang dipromosikan secara online menjelang peluncurannya bulan depan.
Tagar di Weibo yang berarti “payung kolaborasi yang dijual dengan harga 11.100 yuan tidak anti air” sejauh ini telah dilihat lebih dari 140 juta kali.
Seorang pengguna menyebut payung itu “pernyataan mode yang sangat besar tetapi tidak bermanfaat”.
“Selama saya miskin, mereka tidak akan bisa menipu saya untuk membeli payung ini,” kata seorang pengguna lain.
Sebagian warganet dapat memahami mengapa produk itu masih menarik minat orang.
“Mereka yang bersedia membayar menggunakan barang-barang mewah untuk menunjukkan harganya,” tulis seorang pengguna. “Mereka tidak peduli dengan kegunaannya.”
Payung tersebut akan dirilis pada 7 Juni sebagai bagian dari koleksi baru merk mewah Gucci dan raksasa pakaian olahraga Adidas.
Gucci dan Adidas tidak segera menanggapi permintaan komentar dari BBC.
Namun, seorang jubir Gucci mengatakan kepada majalah terbitan Beijing, Caijing, bahwa produk tersebut “tidak disarankan untuk digunakan sebagai payung sehari-hari”.
Mereka menambahkan bahwa payung itu memiliki “nilai kolektor yang baik dan cocok untuk digunakan sebagai aksesori harian”.
China merupakan pasar utama bagi merk-merk mewah terkemuka dunia.
Tahun lalu, penjualan barang mewah naik 36% di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu, menurut konsultan Bain & Company.
Bain juga memprediksi China akan menjadi pasar barang mewah terbesar dalam tiga tahun ke depan.*