Hidayatullah.com—Meningkatnya pengiriman narkoba langsung ke rumah-rumah warga lewat jasa “taksi kokain” membuat pihak kepolisian di Berlin khawatir. Kokain memainkan peran dalam peningkatan kasus kematian berkaitan dengan narkoba di ibu kota Jerman itu.
Otoritas kepolisian Berlin saat ini sedang menghadapi masalah bertambahnya “taksi kokain”, kendaraan yang akan mengantarkan narkoba ke lokasi manapun di dalam wilayah ibu kota melalui pesanan telepon atau pesan singkat.
Aparat hukum sudah memulai penyelidikan 35 kasus baru antara bulan Mei dan Oktober 2019 saja, lapor lembaga penyiaran publik Jerman di Berlin RBB24 hari Senin (21/10/2019) seperti dilansir DW.
Konsumen memesan “taksi” lewat hubungan telepon atau pesan singkat ke satu nomor privat, yang menghubungkan mereka dengan sebuah call center tidak resmi. Hanya dalam waktu 15 menit, sebuah mobil biasa (tanpa ada label apapun) tiba di lokasi tujuan. Transaksi biasanya terjadi di dalam kendaraan.
Kurun dua sampai tiga tahun terakhir, kokain merupakan jenis narkoba yang paling banyak diperjual-belikan di Berlin. Kokain merupakan penyebab kematian terbanyak kedua akibat narkoba setelah heroin. Tiga perlima orang meninggal dunia setelah mengkonsumsi kokain di Berlin pada 2018. Sampai bulan Juli 2019, polisi sudah mencatat ada 25 kasus kematian akibat narkoba itu.
Pihak berwenang mengaku kewalahan dengan kenaikan signifikan kasus itu beberapa bulan terakhir.
“Sekarang departemen kami dibebani dengan investigasi pengiriman kokain yang menyedot sumber daya kepolisian dari semua departemen. Itu bukan kasus dari tahun lalu,” kata Olaf Schremm, kepala departemen investigasi kriminalitas narkoba, kepada RBB24.
Pada bulan Mei, polisi menangkap dua pria di Berlin karena mengirim kokain dengan kendaraan mereka. Di dalam salah satu mobil ditemukan satu kilo kokain bernilai €40.000 ($44.612) beserta dua senjata api palsu.*