Hidayatullah.com—Turki mengumumkan akan memulai patroli bersama dengan pasukan Rusia di Suriah bagian utara. Hal itu dinyatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyusul kesepakatan antara Turki dan Rusia untuk menyingkirkan pasukan Kurdi dari daerah itu.
Turki akan memulai patroli militer bersama dengan Rusia di bagian utara Suriah hari Jumat (31/10/2019), demikian diumumkan Erdogan hari Rabu (29/10/2019) seperti dilansir DW.
Patroli akan dimulai sejauh 7 kilometer ke arah selatan wilayah Suriah dari perbatasan Turki.
Pernyataan itu muncul sehari setelah berakhirnya kesepakatan masa 150 jam bagi penjaga perbatasan Suriah dan polisi militer Rusia untuk menyingkirkan pasukan Kurdi sejauh 30 kilometer dari perbatasan Turki di timur laut Suriah.
Hari Rabu, Erdogan membantah klaim polisi militer Rusia yang menyatakan bahwa milisi Kurdi Suriah YPG –yang merupakan sekutu Amerika Serikat– sudah meninggalkan daerah perbatasan itu.
Pemerintahan Turki pimpinan Erdogan menganggap YPG, yang merupakan komponen utama dari Syrian Democratic Forces (SDF), sebagai kelompok teroris yang berkaitan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang selama hampir 40 tahun memperjuangkan hak-hak orang Kurdi di Turki.
Dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Pertahanan Nasional Turki hari Selasa, patroli Turki-Rusia itu akan dimulai di bagian barat dan timur dari perbatasan di mana saat ini digelar Operation Peace Spring hingga sejauh 10 kilometer ke dalam wilayah Suriah dari perbatasan Turki.
Operasi bersama itu akan mencakup pembersihan ranjau dan aktivitas pengawasan dan pengintaian.*