Hidayatullah.com–Kadet Angkatan Darat Amerika Serikat diinstruksikan tidak menggunakan aplikasi TikTok selama merepresentasikan militer, kata seorang jubir AD Amerika Serikat hari Jumat (22/11/2019).
Arahan tersebut dikeluarkan setelah Chuck Schumer, seorang senator senior Partai Demokrat, mendesak US Army mengkaji potensi bahaya dari penggunaan aplikasi buatan China itu untuk merekrut kaum remaja.
Hari Kamis (21/11/2019), Army Secretary Ryan McCarthy mengatakan pihaknya sedang melakukan asesmen keamanan terhadap aplikasi berbagi video tersebut, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance Technology Co.
US Army Cadet Command, yang mengeluarkan perintah itu, mengawasi Reserve Officers Training Corp, ROTC, dan Junior ROTC, dalam melatih mahasiswa dan pelajar sekolah menengah yang akan bergabung dengan militer. Arahan dari pusat komando kadet itu dikeluarkan sebagai tindakan kehati-hatian, kata seorang jubir US Army.
Sementara para kadet diperbolehkan menggunakan TikTok untuk kepentingan pribadi, mereka dilarang memposting TikTok untuk rekrutmen, ketika mengenakan seragam atau saat menjalankan tugas-tugas resmi. Arahan tersebut pertama kali dipublikasikan oleh Task & Purpose, situs yang fokus memberitakan seputar militer, lansir Reuters.
Hasil penelusuran Reuters di mesin pencari internet dengan kata kunci “#rotc” dan “#jrotc” menampilkan sejumlah rekaman video TikTok para pemuda dan pemudi berseragam militer Amerika Serikat asyik menyanyi lip-sync, menari-nari dan bahkan melakukan olahraga saat latihan.
Seorang jubir US Army mengatakan bahwa institusinya tidak memberikan pedoman khusus penggunaan TikTok, tetapi ada pedoman resmi tentang penggunaan segala macam media sosial yang sudah eksis atau yang baru muncul.*