Hidayatullah.com—Bekas pemain sepakbola England dan Tottenham Gary Mabbutt mengatakan seekor tikus telah menggerogoti kakinya saat dirinya tidur ketika berlibur di Afrika Selatan.
Pria Inggris yang kini berusia 57 tahun itu terpaksa diterbangkan kembali ke Inggris untuk menjalani operasi bedah dan menginap di rumah sakit selama sepekan.
Mabbut, yang pernah bermain untuk kesebelasan England 16 kali, mengidap penyakit diabetes tipe 1 sehingga nyaris mati rasa di bagian kakinya.
“Saya menghadapi semua lawan-lawan dalam laga-laga yang saya ikuti, tetapi saya ditaklukkan oleh seekor tikus,” kata Mabbutt dalam wawancara dengan BBC Radio 5 Live Senin (27/8/2018).
Insiden itu terjadi enam pekan lalu ketika dia mengunjungi putrinya, yang bekerja di Taman Nasional Kruger.
“Saya pergi tidur dan pada malam itu seekor tikus mendatangi kamar saya, memanjat naik ke dipan, lalu dia memutuskan untuk menggerogoti kaki saya,” kisahnya.
“Tikus itu membuat lubang yang cukup besar di jempol kaki saya, terus ke bagian tulang, dan memakan bagian bawah telapak kaki saya,” kata Mabbutt.
“Tikus itu sebelumnya menggigit jempol tangan putri saya di kamar tidur lain, kemudia dia masuk ke kamar saya dan berkata ‘Yah, sesuatu menggigit saya’. Oleh karena itu di Afrika, orang pasti berpikir ini pasti ular atau kalajengking,” papar Mabbutt.
Sekitar satu jam kemudian, Mabbutt merasakan gigitan di bagian jempolnya ketika tidur, lalu dia melihat kakinya bersimbah darah.
“Malangnya, si tikus dapat makanan enak dan saya tidak dapat merasakannya,” kelakar bekas pemain sepakbola itu.
Mabbutt saat ini masih harus mendapatkan perawatan rutin di rumah sakit untuk mengobati lukanya.
Walaupun dikatakan kepadanya bahwa pada usia 17 tahun dia akan berhenti bermain sepakbola, Mabbutt ambil bagian dalam 611 laga selama 16 tahun karirnya di Tottenham.
Dia mengatakan menyuntikkan insulin tujuh kali perhari, dan memeriksa darahnya 10 kali setiap hari.
Pada tahun 2016, Mabbutt nyaris kehilangan salah satu kakinya dan harus menjalani operasi bedah karena terjadi penyumbatan pada arterinya. Dia tidak lagi dapat menendang bola.*