Hidayatullah.com–Perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat Tesla dan sebuah grup yang terdiri dari bank-bank di China menyepakati utang-piutang baru 10 miliar yuan ($1,4 miliar), pinjaman lima tahun untuk pembangunan pabrik Tesla di Shanghai. Sebagian pinjaman baru dipakai untuk memperpanjang jatuh tempo utang sebelumnya. Demikian dikatakan tiga sumber yang mengetahui kesepakatan itu, lapor Reuters Senin (23/12/2019).
China Construction Bank (CCB), Agricultural Bank of China (AgBank), Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), dan Shanghai Pudong Development Bank (SPDB) di antara bank-bank yang setuju memberikan pinjaman baru kepada Tesla, kata satu sumber yang langsung mengetahui hal itu.
Bank-bank China tersebut awal tahun ini sudah menawarkan Tesla fasilitas finansial 12 bulan hingga 3,5 miliar yuan yang jatuh tempo pada 4 Maret 2020, menurut laporan yang diserahkan Tesla ke US Securities and Exchange Commission.
Utang baru itu sebagian akan dipakai untuk memperpanjang jatuh tempo utang sebelumnya 3,5 miliar yuan, menurut sumber pertama. Sumber kedua mengatakan sisanya akan dipakai untuk membangun pabrik dan biaya operasional Tesla di China.
Bunga pinjaman baru akan dipatok 90% dari suku bunga acuan setahun China, sama halnya untuk utang 3,5 miliar yuan, kata sumber pertama. Itu adalah bunga yang ditawarkan oleh bank-bank China untuk klien terbaik mereka.
Bulan Januari 2019 Tesla mulai membangun pabrik dan sudah memproduksi mobil listrik dari pabriknya di Shanghai. Targetnya, Tesla dapat memproduksi 1.000 mobil listrik Model 3 perminggu pada akhir tahun ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pabrik tersebut merupakan yang pertama didirikan Tesla di luar Amerika Serikat. Perusahaan yang didirikan Elon Musk itu berharap dapat menggenjot penjualan di pasar otomotif terbesar dunia dan menghindari impor tarif tinggi yang dikenakan China atas mobil-mobil buatan AS.
Pemerintah wilayah Shanghai juga memberikan dukungan kepada proyek Tesla itu, yang akan menjadi perusahaan otomotif pertama di China yang sepenuhnya dimiliki asing.*