Hidayatullah.com–Seorang pria Malaysia yang dituduh berpura-pura gay untuk menghindari deportasi dari Inggris, akhirnya diberikan suaka setelah Kementerian Dalam Negeri menerima alasan bahwa ada orang gay yang tidak memiliki pasangan.
Yew Fook Sam, yang juga dikenal sebagai Sam, terancam dideportasi awal tahun ini setelah hakim imigrasi menanyainya mengapa dia tidak dapat membuktikan pernah memiliki hubungan sesama jenis di masa lalu untuk mendukung klaim seksualitasnya.
The Guardian Senin (23/12/2019) melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri akhirnya memberikan suaka untuk Sam selama 5 tahun, menyusul kampanye pembelaan yang dilakukan Open Table, sebuah komunitas jemaat gereja kaum LGBTQ+.
Ketika mendengar kabar itu Sam, 67, mengatakan suaka itu merupakan hadiah Natal terbaik yang pernah diterimanya.
Saat ini Sam masih menuntut ilmu di jurusan patiwisata di sebuah perguruan tinggi Liverpool dan berharap dapat menjadi seorang pemandu wisata.
Sam tiba di Inggris pada 2005 dengan visa turis dan tidak pernah meninggalkan negara itu. Dia mengajukan suaka dengan alasan tidak mungkin hidup di Malaysia secara terbuka mengakui dirinya seorang homoseksual sebab pasti akan mengalami persekusi.
Dalam persidangan untuk menghindari deportasi Sam mengatakan kepada hakim bahwa dirinya selama ini tidak memiliki pasangan gay sebab hanya hidup dengan £5 perhari dari uang saku yang diperuntukkan bagi pencari suaka.
“Untuk makan saja saya tidak memiliki uang, apalagi untuk berkencan,” kata Sam. “Lagipula saya sudah berusia 67 tahun, gendut, pendek dan tua,” imbuhnya.
Rupanya otoritas Inggris mempercayai alasan pria Malaysia keturunan Tiongkok itu dan memberikannya suaka.*