Hidayatullah.com–Ribuan tentara Inggris merayakan Natal tahun ini jauh dari rumah dan keluarga mereka di lebih dari 30 negara.
Sekitar 11.000 anggota pasukan angkatan darat, laut dan udara Inggris saat ini ditugaskan di 35 misi di luar negeri termasuk Afghanistan dan Iraq.
Lebih dari 1.000 personel ditempatkan di Falkland Islands di Atlantik Selatan, sementara pasukan angkatan udara tetap bersiaga di Karibia selama musim badai ini, kata Kementerian Pertahanan Inggris hari Selasa (24/12/2019).
Angkatan Laut Kerajaan Inggris akan mengoperasikan 14 kapal di laut pada Hari Natal, termasuk HMS Defender, yang digunakan untuk menyita crystal meth bernilai £3,3 juta dia Laut Arab hari Senin, lapor BBC.
Menteri Pertahanan Ben Wallace memuji “ketidakegoisan” personel militer dan keluarga mereka.
“Natal kali ini, seperti hari-hari lain, tentara pria dan wanita kita menunjukkan profesionalisme unik mereka di berbagai belahan dunia dan di dalam negeri,” kata Menhan Inggris.
Wallace, yang pernah berdinas di Scots Guards sebelum terjun ke politik, mengatakan bahwa dia mengetahui seperti apa rasanya bekerja jauh dari rumah semasa Natal dan Tahun Baru.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan mendonasikan lebih dari 14.000 paket ransum tentara yang tidak terpakai ke organisasi amal makanan sisa FareShare, yang akan membagikannya ke para tunawisma di London pada masa Natal.
Ransum itu tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin dan terdiri dari paket sarapan, makan siang dan malam seperti bubur, sosis, pasta dan kacang panggang.
Hari Kamis pekan lalu, Menteri Pertahanan Inggris mengkonfirmasi bahwa ada kekurangan dana dalam anggaran kementeriannya.
Militer diberi tambahan £2,2 miliar dalam review pengeluaran bulan September ketika pejabat pertahanan Inggris itu mengumumkan kenaikan 2,6% dalam anggaran pertahanan 2020-2021.
Namun, pengetatan anggaran antara tahun 2010 dan 2015 telah menimbulkan pertanyaan apakah militer Inggris sudah dilengkapi dengan peralatan memadai untum menghadapi ancaman keamanan di masa mendatang.
Pada bulan Februari, pengawas anggaran belanja di majelis rendah parlemen Inggris House of Commons mengatakan Kementerian Pertahanan menghadapi £7 miliar lubang hitam dalam rencana 10 tahunnya untuk melengkapi persenjataan pasukannya.*