Hidayatullah.com – Setidaknya 14 orang telah terbunuh dan lebih dari 20 lainnya terluka dalam serangan bom di masjid memasuki waktu maghrib di kota Quetta, Pakistan barat daya seperti yang dilaporkan Al Jazeera pada Sabtu (11/01/2020).
“Saat ini kami memiliki 20 orang terluka, dan 14 orang terbunuh,” kata Waseem Baig, juru bicara rumah sakit pemerintah kota itu, di mana para korban dirujuk pada Jumat.
“Delapan orang terluka kritis.”
Seorang petugas kepolisian senior, Amanullah, yang nampaknya menjadi target utama pemboman, terbunuh dalam serangan, kata petugas polisi Ali Muhammad.
Gambar-gambar dari tempak kejadian memperlihatkan puing-puing dan reruntuhan berserakan di halaman masjid.
“Kami pergi untuk shalat, ketika kami menundukkan kepala kami … tiba-tiba ledakan terjadi,” Azmatullah, korban selamat, mengatakan kepada Al Jazeera.
“Saya berada dekat dengan pintu, jadi saya langsung berlari ke rumah, yang tidak jauh dari masjid.”
Serangan itu adalah insiden kedua yang menarget pasukan keamanan di Quetta pada minggu ini.
Pada Selasa, setidaknya dua orang terbunuh dan lebih dari 14 terluka setelah alat peledak rakitan yang dipasang di sebuah motor meledak di area pasar.
Serangan yang diklaim oleh kelompok separatis Baloch, yang telah memimpin pemberontakan bersenjata demi kemerdekaan wilayah etnis Baloch, provinsi Balochistan.
Provinsi ini adalah provinsi terbesar Pakistan dan kaya akan sumber daya mineral, tetapi daerahnya yang berbukit-bukit dan iklimnya yang gersang membuat tidak banyak penduduk yang tinggal di sana.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas serangan itu.
“Jalan-jalan memang tidak aman, tetapi sekarang kami tidak merasa aman di masjid-masjid kami,” kata Azmatullah, yang terluka dalam pemboman Jumat itu.*