Hidayatullah.com–Larry Tesler, seorang ikon di era-era awal komputer, telah meninggal dunia dalam usia 74 tahun.
Tesler mulai bekerja di Silicon Valley di awal tahun 1960-an, dan kala itu komputer belum dipergunakan oleh orang banyak.
Berkat inovasi-inovasinya, antara lain perintah “cut”, “copy” dan “paste” –yang di Indonesia kerap disebut copas– komputer personal menjadi semakin mudah dipelajari dan digunakan.
“Penemu dari cut/copy & paste, find & replace dan masih banyak lagi lainnya, adalah mantan peneliti Xerox Larry Tesler,” kata perusahaan Xerox lewat Twitter, mengenang jasa bekas karyawannya itu. Tesler menghabiskan sebagian masa kerjanya di perusahaan yang populer sebagai pembuat mesin fotokopi itu. “Hari-hari kerja kalian menjadi lebih udah berkat ide-ide revolusionernya,” imbuh Xerox seperti dikutip BBC Kamis (20/2/2020).
Tesler dilahirkan di daerah Bronx, New York, pada tahun 1945, dan kuliah di Universitas Stanford di California.
Setelah lulus, dia di fokus menggarap user interface design, yaitu mengupayakan bagaimana agar sistem komputer semakin mudah dioperasikan oleh penggunanya.
Sepanjang karirnya dia bekerja di beberapa perusahaan teknologi besar. Dia memulai karirnya di Xerox Palo Alto Research Center (Parc), sebelum Steve Jobs membajaknya untuk bergabung di Apple, di mana dia bekerja selama 17 tahun hingga mencapai posisi ilmuwan kepala. Setelah keluar dari Apple dia mendirikan sebuah perusahaan rintisan di bidang edukasi, dan bekerja sebentar untuk Amazon dan Yahoo.
Pada tahun 2012 kepada BBC dia pernah berkata soal Silicon Valley, “Itu hampir seperti tahapan-tahapan ritual yang pasti dilalui, setelah Anda berhasil mengumpulkan uang banyak, Anda tidak akan pensiun, melainkan Anda akan menghabiskan waktu untuk membangun (mendanai) perusahaan lain.”
“Ada elemen kegembiraan yang kuat pada kemampuan untuk berbagi dengan generasi penerus apa-apa yang telah Anda pelajari,” ujarnya.
Perintah “copas” mungkin inovasi Tesler yang paling dikenal orang. Inovasinya itu konon berdasarkan pada metode lama dalam editing, di mana orang biasanya akan secara fisik memangkas bagian-bagian tertentu dari teks cetak, lalu menempelkannya di bagian atau ditempat lain.
Perintah itu dibenamkan di perangkat lunak Apple di komputer Lisa pada tahun 1983, dan pada Macintosh original yang dirilis pada keesokan tahun.
Salah satu keyakinan terkuat Tesler adalah bahwa sistem komputer harus berhenti menggunakan “modes”, yang kala itu sangat umum dipakan dalam desain perangkat lunak.
“Modes”memungkinkan pengguna untuk beralih-alih dalam penggunaan perangkat lunak dan aplikasi, tetapi menjadikan komputer bekerja lebih lama dan rumit.
Begitu kuatnya keyakinan Tesler sampai-sampai dia menamakan website pribadinya “nomodes.com”, akunnya di Twitter “@nomodes”, dan bahkan plat nomor mobilnya “No Modes”.
Silicon Valley’s Computer History Museum mengatakan Tesler “mengkombinasikan pelatihan ilmu komputer dengan visi kontrakultur bahwa “komputer adalah untuk semua orang.”*