Hidayatullah.com–Duke dan Duchess of Sussex secara resmi akan menyudahi tugas mereka sebagai pasangan bangsawan Kerajaan Inggris pada 31 Maret 2020, kata seorang jubir pasangan tersebut.
Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle tidak akan lagi melakukan tugas atas nama Ratu Elizabeth II, tetapi hal itu akan dikaji ulang setelah 12 bulan, lapor BBC Rabu (19/2/2020).
Awal tahun ini, putra kedua Pangeran Charles dan istrinya itu mengumumkan akan mundur dari tugas keraja untuk bekerja mencari uang sendiri.
Mereka akan kembali ke Inggris untuk menuntaskan tugas akhir bulan ini.
Pasangan itu bermaksud akan membagi waktu mereka antara Inggris dan Amerika Utara (Kanada dan AS), kata jubir itu, dan akan kembali ke Inggris secara berkala.
Pada bulan Februari dan Maret mereka bertugas menghadiri 6 acara di Inggris, termasuk Commonwealth Day Service pada 9 Maret.
Harry juga dijadwalkan akan menghadiri London Marathon pada bulan April dalam kapasitasnya sebagai pembina, dan pada bulan Mei bersama istrinya akan menghadiri Invictus Games.
Harry dan Meghan masih berhak menyandang gelar kerajaan HRH, tetapi terlarang menggunakannya.
Sementara itu penggunaan kata “Royal” masih sedang dalam pembicaraan, kata jubir itu, dan pengumuman tentang hal itu akan disampaikan bersamaan dengan peluncuran organisasi nirlaba baru yang dikelola pasangan itu.
Yayasan yang dibentuk Harry dan Meghan mengajukan pendaftaran merek “Sussex Royal” pada Juni 2019. Nama itu sudah dipergunakan untuk website dan media sosial mereka.
Oleh karena mereka akan berhenti menjalankan tugas kerajaan atas nama Ratu, maka mereka tidak lagi akan memiliki kantor di Istana Buckingham. Sebagai gantinya, mulai 1 April mereka akan dapat dihubungi lewat yayasan mereka yang berada di Inggris, kata jubir itu.
Harry masih diperbolehkan memegang pangkat-pangkatnya di kemiliteran, yaitu Major, Lieutenant Commander dan Squadron Leader. Namun, jabatan kehormatannya di militer akan dicopot, dan posisinya akan diisi orang lain untuk periode review 12 bulan.
Keterangan lebih lengkap tentang organisasi amal binaan mereka yang baru akan dibeberkan di lain waktu tahun ini, kata jubir itu, tetapi bidang garapannya akan tetap sama, antara lain pemberdayaan pemuda dan kesehatan mental.
Harry juga masih peduli dengan isu-isu kesejahteraan tentara pria dan wanita, konservasi alam, serta HIV. Sementara Meghan fokus di isu-isu pemberdayaan wanita, kesetaraan gender dan pendidikan.*