Hidayatullah.com– Sekitar 200 orang melakukan protes di Istanbul pada Ahad (13/9/2020) atas keputusan sebuah majalah Prancis untuk menerbitkan ulang kartun mengolok-olok Nabi Muhammad ﷺ. Majalah satire mingguan Charlie Hebdo – yang pernah menjadi sasaran sekelompok bersenjata pada tahun 2015 – mencetak ulang foto-foto kontroversial tersebut untuk menandai dimulainya persidangan awal bulan ini terhadap mereka yang dituduh mendukung serangan pembunuhan tersebut.
Gambar yang menggambarkan Nabi Muhammad ﷺ adalah hal yang sangat dilarang dalam Islam. Sebanyak 12 orang, termasuk beberapa kartunis paling terkenal di Prancis, tewas pada 7 Januari 2015, ketika saudara kandung Said dan Cherif Kouachi menembaki kantor majalah di Paris.
Beberapa pengunjuk rasa di Lapangan Beyazit di sisi Eropa ibu kota Istanbul memegang spanduk dengan kata-kata peringatan kepada Charlie Hebdo dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa “mereka akan menghadapi konsekuensi yang mengerikan”. Namun, Macron membela “kebebasan” majalah itu untuk “menghina”.
Pemimpin Redaksi Holy TV Nureddin Sirin memperingatkan bahwa “Macron akan menghadapi konsekuensi yang mengerikan karena kesombongannya di Mediterania timur dan karena dia mendukung penghinaan terhadap Islam dengan menggunakan kebebasan media sebagai alas an,” kutip AFP.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dia merujuk pada ketegangan antara Ankara dan Paris atas eksplorasi gas Turki yang sedang berlangsung di Mediterania timur. Yunani dan Turki terlibat dalam perselisihan mengenai sumber daya energi dan perbatasan maritim, dan Prancis mendukung Athena, bahkan mengerahkan kapal ke wilayah tersebut untuk mendukungnya.*