Hidayatullah.com – Arab Saudi memutuskan untuk menambah jam malam atau larangan berada dan berkegiatan di luar rumah hingga 24 jam di kota suci Makkah dan Madinah. Demikian pengumuman dari kantor resmi pemerintah Saudi seperti yang dikutip oleh Middle East Eye, Kamis (2/4/2020).
Menurut seorang pejabat di Kementrian Dalam Negeri Saudi, pihak berwenang akan menerapkan jam malam penuh di Makkah dan Madinah. Namun bagi penduduk dewasa yang memerlukan perawatan medis mendesak dan membeli persediaan kebutuhan pokok akan diperbolehkan meninggalkan rumah antara pukul 06.00 pagi hingga 15.00 sore.
Kebijakan tersebut, berlaku mulai Kamis (2/4/2020) dan “hingga pemberitahuan lebih lanjut”. Pengucualian bagi mereka yang bekerja di lembaga-lembaga vital di sektor publik dan swasta sesuai dengan keputusan kerajaan sebelumnya.
“Dilarang melakukan kegiatan komersial apa pun di lingkungan perumahan di kota Mekah dan Madinah, kecuali untuk apotek, toko bahan makanan, pompa bensin dan layanan perbankan,” kata keputusan tersebut.
Peraturan itu juga menyebut bahwa hanya satu penumpang saja selain pengemudi yang diizinkan di setiap kendaraan, untuk membatasi kemungkinan penularan virus.
Pada 25 Maret, Arab Saudi mengumumkan karantina wilayah atau lockdown di seluruh negeri yang mencakup pelarangan masuk dan keluar dari Mekah, Madinah, dan Riyadh serta larangan pergerakan di tiga belas provinsi kerajaan.
Virus corona telah menginfeksi lebih dari 1.700 orang di Saudi dan menyebabkan 16 kematian.
Arab Saudi, rumah bagi 30 juta warganya, telah menerapkan langkah-langkah drastis sejak awal wabah, termasuk penangguhan penerbangan internasional, penutupan sekolah dan universitas, dan penutupan wilayah timur Qatif, daerah dimana kasus awal dilaporkan.
Kerajaan juga menutup Umrah tahun ini dan melarang sholat jamaah di semua masjidnya, termasuk masjid-masjid suci di Mekah dan Madinah.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada hari Rabu, Menteri Haji dan Umrah meminta umat Islam menunggu pengumuman lebih lanjut tentang ibadah haji tahun ini.
Sekitar 2,5 juta jamaah Haji dari seluruh dunia datang setiap tahun ke Mekkah dan Madinah untuk melaksanakan ibadah Haji. Sektor ini merupakan sumber pendapatan utama bagi kerajaan Saudi.
Sebelumnya Arab Saudi telah meluncurkan paket stimulus ekonomi sebesar 120 miliar riyal atau 32 miliar AS untuk mendukung bisnis. Pihaknya juga mengatakan berencana untuk meningkatkan pinjaman hingga 50 persen dari PDB dalam upaya mempertahankan ekonomi yang terkena dampak Covid-19.