Hidayatullah.com—Provinsi Kandahar, Afghanistan, akhirnya memberlakukan total lockdown mulai hari Rabu (15/4/2020) pagi, sementara pemerintah pusat mengumumkan kenaikan harian terbesar kedua kasus infeksi coronavirus yang dipicu oleh penularan di wilayah ibu kota Kabul.
Pekan lalu Kabul mulai memberlakukan total lockdown. Semua jalan menuju ibu kota berpenduduk enam juta jiwa itu ditutup. Sebanyak 1.600 personel kepolisian dikerahkan untuk mengawasi pergerakan warga di dalam kota.
Kementerian Kesehatan Afghanistan sudah melaporkan 70 kasus infeksi baru Covid-19 dalam kurun 24 jam terakhir, sehingga total menjadi 784. Kebanyakan infeksi berada di Kabul, yaitu 201 kasus, lapor The Guardian.
Dari kasus infeksi Covid-1 terbaru, sebanyak 22 dikonfirmasi terjadi di Provinsi Herat, daerah di Afghanistan yang paling parah terjangkit coronavirus. Sejauh ini total ada 313 kasus Covid-19 di Herat.
Tidak ingin mengalami hal serupa dengan Kabul dan Herat, Provinsi Kandahar –yang merupakan wilayah berpenduduk paling banyak di Afghanistan—mengambil kebijakan mengisolasi wilayahnya.
Kementerian Kesehatan mengatakan dalam kurun 24 jam terakhir di Kandahar terdapat 3 kasus baru sehingga di sana terjadi 89 infeksi Covid-19.
Kondisi di Kandahar semakin rentan sebab beberapa hari terakhir ribuan migran Afghanistan kembali pulang dari Pakistan.*