Hidayatullah.com–Lebih dari 200 dokter asal Kuba sudah selesai menjalani masa karantina di ibu kota Afrika Selatan, Pretoria, dan siap dikerahkan untuk membantu menangani kasus Covid-19.
Setelah tiba di kota terbesar di Afsel, Johannesburg, pada 26 April, tim itu menjalani karantina di sebuah hotel di Pretoria, lapor media setempat.
Hari Kamis (14/5/2020) mereka mengeluarkan pernyataan di website Kedutaan Kuba, mengumumkan bahwa mereka sudah mengakhiri masa karantina dan siap melakukan “tugas sulit”.
“Kami sudah berhasil menuntaskan, baik di Kuba maupun Afrika Selatan, masa periode ketat karantina pencegahan dan kami semua siap untuk berangkat ke berbagai provinsi berbeda di negara ini dan segera memulai tugas sulit sekaligus mulai yang telah dipercayakan kepada kami,” kata mereka seperti dilansir BBC.
Amerika Serikat mengkritik Afrika Selatan karena menerima para dokter itu, dan menuduh Kuba mengambil untung dari pandemi Covid-19, tuduhan yang dibantah negara komunis itu.
Sebagian orang Afrika Selatan juga mengkritik langkah itu, berargumen bahwa dokter-dokter lokal justru yang seharusnya dikerahkan.*