Hidayatullah.com—Saudi Arabia akan melaksanakn beberapa tindakan dan protokol kesehatan untuk Muslim yang berniat untuk melaksankan ibadah Haji demi mencegah penyebaran virus mematikan corona, demikian kata Mentri Kesehatan Arab Saudi Dr. Tawfiq al-Rabiah pada Selasa (23/6/2020) dikutip dari arabnews.
Ibadah Haji yang merupakan salah satu rukun Islam dan kewajiban bagi mereka yang mampu untuk dilaksanakan setidaknya sekali seumur hidup, hanya akan menyambut “jumlah terbatas” jamaah tahun ini kata kementrian luar negri Arab Saudi.
Setiap tahunnya, sekitar 2.5 juta Muslim biasa mengunjungi tanah suci di Mekkah dan Madinah, yang membuatnya berpeluang menjadi lahan penyeberan bagi penyakit.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di antara jamaah Haji, Kementrian Kesehatan berkerjasama dengan Kementrian Haji dan Umrah telah membuat protokol untuk menjamin keselamatan seluruh jamaah.
“Kami telah bekerjasama dengan Kementrian Kesehatan Saudi Arabia untuk mengembangkan tindakan dan protokol pencegahan dan penanggulangan yang dibutuhkan untuk memastikan keamanan selama musim Haji,” ujar Mentri Haji dan Umrah Muhammad Saleh Benten.
Berikut adalah protokol tersebut:
- Jumlah Muslim yang diizinkan untuk melaksanakan Haji adalah sekitar 1,000 orang.
- Semua jamaah akan dites sebelum memasuki situs-situs suci.
- Hanya Muslim yang berusia dibawah 65 tahun yang diperbolehkan untuk melaksanakan Haji tahun ini.
- Semua jamaah Haji akan diminta untuk menjalankan karantina mandiri selepas menyelesaikan Haji.
- Semua pekerja dan relawan akan dites sebelum Haji dimulai.
- Status kesehatan semua jamaah akan dipantau setiap harinya.
- Sebuah rumah sakit teleah dipersiapakan untuk keadaan darurat apapun yang mungkin terjadi selama musim Haji.
- Tindakan social distancing akan diberlakukan.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh John Hopkins University, total 9,108,670 orang di seluruh dunia telah terinfeksi dengan virus mematikan corona, yang juga telah membunuh 472,703 orang lainnya*